Lihat ke Halaman Asli

Kekalahan, Awal dari Kemenangan

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sakit yang mengajarkan kita cara menjaga kesehatan.
Ada kekalahan yang mengajarkan kita masih ada kemenangan setelahnya.
Ada tangis yang beritahu kita masih akan ada tawa.

Tanpa ada sakit, kita tak akan mengerti betapa mahalnya kesehatan yang melekat di diri kita. Betapa ia begitu berharga. Kesehatan adalah salah satu hal paling berharga. Sehat yang tak ternilai harganya.

Kekalahan memang menyakitkan. Tak ada yang mau mengalami kekalahan. Setiap orang ingin menang. Namun kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Ia adalah sebuah awal dari kemenangan yang baru. Kekalahan yang mengajarkan kita untuk bangkit lagi dan berusaha lebih keras.

Begitu juga tangisan. Yang terpenting adalah, kita tidak terlarut terlalu lama dalam kesedihan. Yang penting, berusaha tersenyum dan tertawa lagi. Karena tak ada artinya senyuman tanpa tangisan. Begitu juga kemenangan tanpa kekalahan.

Kemenangan dan pujian selayaknya tak membuat kita lupa diri. Lalu terbang dan merasa bahwa diri kita menjadi lebih dari yang lain. Kemenangan adalah soal kerja keras yang terbayarkan. Kekalahan dan kritik seharusnya menjadi pemicu untuk menjadi lebih baik. Pemicu yang membuat kita berusaha lebih baik lagi.

Setiap kita adalah pemenang. Setiap kita pernah merasakan tangis, tawa, duka, bahagia, menang dan kalah. Yang terpenting adalah melanjutkan sesuatu yang tertunda. Bahwa masih banyak yang harus diselesaikan dan dirampungkan. Kekalahan, kesedihan dan tangisan adalah awal kemenangan, kesenangan dan kebahagiaan yang baru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline