Lihat ke Halaman Asli

Salix Fini

Manusia

Puisi | Fantasi

Diperbarui: 7 Mei 2020   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Combined photo of ruedi hberli, Matthew Lancaster on Unsplash

Benar untukku belum tentu benar untukmu,
Salah kataku belum tentu salah katamu,
Wajar bagiku belum tentu wajar bagimu,
Perlukah kecewa jika berbeda,
Perlukah amarah jika tak sama,
Hitam putih kehidupan tidak selalu terlihat seperti warnanya,
Karena aku, kamu, memakai kacamata yang tak serupa.

Aku pilih kacamata yang sesuai untukku,
Adakala kuambil yang berwarna layaknya abu,
Jika sang surya menyapa,
Jika tetes air menghampiri berubah lah warnanya,
Aku katakan pada diriku,
Semua yang kulihat adalah nyata,
Semua yang kulihat adalah kebenaran.

Terlintas kata yang mengganggu jiwa.

Ketika akhirnya Ia memperlihatkan jati dirinya.

Selama ini hanyalah fantasi belaka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline