Lihat ke Halaman Asli

Saut Donatus Manullang

Aku bukan siapa-siapa! Dan tak ingin menjadi seperti siapa-siapa.

Hari Ini Kita Belajar Memilih Pemimpin dari Lebanon

Diperbarui: 1 November 2016   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Associated Press

Setiap mendengar kata "Lebanon" maka yang muncul di pikiranku adalah Hizbullah. Punya peran penting dalam perang Lebanon melawan Israel menyangkut konflik perbatasan negara.

Hizbullah memiliki arti Partai Allah/Tuhan (red.wikipedia) merupakan organisasi politik Islam di Lebanon dan memiliki paramiliter yang sangat ditakuti sekaligus disegani oleh Israel dan negara tetangga Timur Tengah lainnya.

Lebanon adalah sebuah republik demokratis parlementer, yang memberlakukan sebuah sistem khusus yang dikenal sebagai konfesionalisme. Sistem ini, yang dimaksudkan untuk menjamin bahwa konflik sektarian akan dapat dihindari, berupaya untuk secara adil mewakili distribusi demografis aliran-aliran keagamaan dalam pemerintahan.

Lebanon tidak mengenal istilah mayoritas-minoritas, tidak mensyaratkan agama anu-agama ani  dalam menempatkan seseorang sebagai pemimpin di negerinya. Karena mereka benar-benar memahami arti bernegara di tengah kemajemukan.

Hari ini Michel Aoun terpilih dan dilantik oleh parlemen sebagai presiden ke-13. Pelantikan Aoun mengakhiri kekosongan politik 2,5 tahun sejak ditinggalkan oleh mantan Presiden Michel Suleiman tahun 2014 lalu. Aoun pemimpin Gerakan Patriotik Bebas (FPM), blok Kristen terbesar di Parlemen Lebanon.

Semoga Indonesia banyak berkaca kepada  Lebanon dalam mencari seorang pemimpin.

Akhir kata : Selamat untuk Michel Aoun

*Motto Negara Lebanon : "Kita semua untuk negara, untuk kemuliaan, untuk bendera"

Salam

Parjalpis, Siantarcity

Referensi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline