Lihat ke Halaman Asli

Alfian Arbi

Aquaqulture Engineer

Merindukan Energi Baru Terbarukan (EBT) Biomassa Kulit Kayu dan Limbah Pulp Menggeliatkan Kaltim

Diperbarui: 5 Oktober 2017   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi I tribunews.com

Guyuran hujan sore itu, tak menyurutkan gairah anak-anak Mangkajang bermain bola. Mengenakan kaus merah, bertuliskan Evan Dimas di punggung, Adi salah seorang anak desa Mengkajang lincah kali memanja bola.

Luapan kegembiraan Adi dan kelima temannya bermain bola beralasan, karena mereka akhirnya dapat menyaksikan secara langsung lewat siaran televisi pertandingan antara Timnas Indonesia yang berisi pemain idola mereka versus Malaysia dalam perhelatan Sea Games (26/8). Untung saja, waktu penayangannya malam hari, karena wilayah ini cuman dapat menikmati aliran listriik hanya di malam hari.

Kabupaten Berau yang merupakan beranda Provinsi Kaltim yang memang belum sepenuhnya teraliri listrik. Setidaknya Kecamatan Kelay, Bidukbiduk dan Kecamatan Pulau Derawan (Tanjung Batu) yang juga hanya menikmati listrik PLN selama 12 jam sehari, belakangan ini.

Rentang wilayah Kaltim yang luas nan buas dan hanya mengandalkan BBM solar untuk menggunakan pembangkit listrik Diesel (PLTD) baik individu maupun PLN, dirasa masih belum efektivedan efesien bagi Pertamina dalam pendistribusian daerah pelosoknya. Terlebih masalah infrastruktur PLN yang masih terbatas.

Ada Apa Sih Di-sini?

Bersyukur Agustus lalu, saya sempat mampir kemari. Menyaksikan kehidupan masyarakat Mangkajang secara dekat. Geregetan rasanya untuk segera memamerkan kegembiraan masyarakat di sana akan elektrifikasi, walaupun sekejap.

Mangkajang sebuah desa biasa yang letaknya 60 Km dari timur ibukota Kabupaten Berau.  Membutuhkan waktu sekira 60 menit untuk datang kemari dari Berau. Tepatnya berada di kecamatan Sambiliung, yang terkenal memiliki potensi hijau SDA hutannya yang mempesona. 

Kekayaan hutannya meliputi jenis pohon Acacia mangium, eucalyptus, gmelina, meranti, trembesi, jati, cemara, kelapa, bambu, nipah, rotan, anggrek, ulin, bengkirai serta berbagai vegetasi lainnya.

Dengan kekayaan flora itu, mengundang sebuah perusahaan pulp PT Kertas Nusantara beroperasi di area seluas 3.400 Ha di sini.  Mimpi indah untuk mengeliatkan potensi-potensi Berau dengan elektrifikasi, mulai sedikit bersinar. 

Dengan mencoba melakukan peralihan Energi Tak Terbaharukan (BBM) dengan Energi Baru Terbaharukan (EBT) yang melimpah, memanfaatkan energi Biomassa kulit kayu dan buangan pulpkertas dari operasional perusahaan PT Kertas Nusantara, dalam menjawab kebutuhan listrik masyarakat.

Kulit Kayu dan Limbah Pulp, Bisa Apa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline