Lihat ke Halaman Asli

Waktu Itu

Diperbarui: 5 Februari 2023   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Di bahu jalan aku menjadi sialan,
kerap membantu dilanjut menjadi kutu,
di bahu jalan kita mulai bertemu;
tanpa tawa yang syahdu,

ashar itu,
sebelum mentariku mencair kau mulai berfikir.
lantas itulah waktu, kita mulai rindu.
saling melihat dan membisu.
tawa kita mulai syahdu.

aku dengan pakaian kumalku, begitu kamu dengan gamis bak gerimismu.
Itu mulai candu, kian kali kita bertemu,
menderu lalu menggerutu: "Ini salah waktu!"
Rinai hujan, ditepi jalan, adzan berkumandang, mata kita saling memandang, lalu kembali menghilang.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline