Lihat ke Halaman Asli

Anisa Nurul Husna

IPB University

Mahasiswa KKN-T IPB University Menemukan Solusi Tepat Lahan Pertanian Berupa Pupuk Organik untuk Menyuburkan Lahan Pertanian

Diperbarui: 9 September 2022   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa IPB University yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Kedunguter, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah melaksanakan program pelatihan pembuatan pupuk organik kepada anggota kelompok tani desa Kedunguter.

Daerah Brebes sangat terkenal akan tanaman bawang merahnya, mayoritas petani disana menanam bawang merah pada lahan pertanian. Di Desa Kedunguter lahan pertanian bawang sangat luas,  dan demi hasil pertanian yang maksimal diperlukan pupuk yang mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman serta tentu harus ramah lingkungan. 

Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan merusak tanah dalam jangka panjang. Penggunaan pupuk kimia harus diimbangi dengan penggunaan pupuk organik agar seimbang dan dapat mengembalikan kesuburan tanah.

Di Desa Kedunguter terdapat beberapa masalah mengenai limbah, mulai dari limbah kotoran kambing yang menyebabkan bau tidak sedap dipemukiman warga, limbah enceng gondok yang menutupi saluran irigasi, hingga limbah bawang yang berserakan ditepi jalan tanpa adanya pemanfaatan yang baik. 

Maka dari itu mahasiswa KKN-T IPB melihat limbah ini sebagai potensi untuk diolah menjadi pupuk organik,  limbah tersebut diolah menjadi pupuk kompos yang dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman pertanian.

Program kerja ini menggandeng gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Desa Kedunguter sebagai mitra kerja. Bapak Daryono(50) sebagai ketua gapoktan menyambut baik program kerja yang ditawarkan, menurut beliau memang perlu adanya pelatihan pembuatan pupuk kompos dan edukasi mengenai bahaya penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia yang berlebihan karena mayoritas petani belom mengetahui cara mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik.

Pada prakteknya, mahasiswa bersama masyarakat memanfaatkan limbah kotoran kambing, enceng gondok dan limbah daun bawang sebagai bahan untuk membuat pupuk kompos, dibantu dengan bakteri EM4 sebagai dekomposer agar fermentasi limbah berjalan dengan baik. Proses pengomposan dilakukan secara tertutup dengan menggunakan plastik selama 2 minggu, pupuk yang telah matang ditandai dengan tekstur yang mudah hancur dan tidak berbau kotoran ternak lagi.

dokpri

Setelah pelatihan ini petani jadi tahu dan bisa mempraktikkan pembuatan pupuk kompos sendiri di rumah dengan hanya menggunakan limbah yang ada, petani mampu membuat pupuk organik yang baik bagi tanaman. 

Dengan ini diharapkan kedepanya penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi dengan cara pemanfaatan pupuk organik ini sebagai pupuk dasar tanaman, selain itu pengguanaan pupuk organik akan memperbaiki tekstur tanah serta akan mengembalikan kesuburan tanah sehingga lahan pertanian di Bresbes bisa semakin subur dan masih dapat dinikmatin hingga anak cucu kelak.

dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline