Lihat ke Halaman Asli

Santo Masse

Ngopi sepanjang hari

Tumpukan Penuh Debuh

Diperbarui: 4 Agustus 2022   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tumpukan Penuh Debuh

Sekarang kita banyak melupai
Entah tentang sejarah atau sosok diri
Akankah kita menolak, malah justru melawan
Hanya satu perlawanan ialah membaca ulang

Sejarah makin lama, semakin tertindih
Buku sejarahnya ada, tapi tertumpuk penuh debuh
Pahlawan-pahlawan dalam buku bernama setiap judul
Semua ada tinggal kita membaca dan membuat simpul
Bukanlah waktu untuk menyerah lupa
Juga bukan tentang menyimak dengan mata
Bukan pula mendengar lewat telinga
Tapi, jiwa dalang perasa bukti sejarah

Apalagi yang ditunggu-tunggu
Sudah tiba waktu mengenang terdahulu
Cara mengenang tidak mesti membuka peti
Tidak pula membuat patung dengan jas dan dasi
Cukup menunduk membersamai rasa nasionalisme

Bergerak, bergeraklah bersihkan buku-buku itu
Hilangkan debuh lalu baca peritiwa masa lalu
Satu langkah membuka sejarah lama
Bukti kita menolak lupa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline