Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Anda Tidak Mampu Jangan Beli Mobil Baru

Diperbarui: 2 Oktober 2020   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Industri otomotif (Kompas)

Sebagaimana diinformasikan, Kementerian Perindustrian mewacanakan relaksasi pajak nol persen atau pembebasan pajak untuk mobil baru.

Wacana ini diawali oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meringankan pajak mobil baru nol persen sampai Desember 2020.

Tujuan dari pembebasan pajak pembelian mobil baru yaitu untuk mendongkrak daya beli masyarakat agar dapat memulihkan penjualan produk otomotif yang turun signifikan imbas pandemi Covid-19.

Diantara alasan lainnya, bahwasanya industri manufaktur khususnya otomotif punya pengaruh luas, seperti penyerapan tenaga kerja yang besar hingga dapat memberdayakan pelaku usaha lainnya, semisal showroom mobil, bengkel mobil, toko sparepart, dan lain sebagainya.

Mengacu pada kondisi diatas, sekilas wacana akan pembebasan pajak mobil baru ini punya misi baik yaitu kemaslahatan para pekerja baik di lingkup maupun berkaitan dengan bidang otomotif serta menggerakkan roda perekonomian.

Namun wacana pembebasan pajak membeli mobil baru ini tidak lepas dari pertanyaan apakah murni ide pemerintah ataukah ada kepentingan dengan kata lain ada request dari ownership perusahaan-perusahaan otomotif?

Secara nalar masyarakat awam kiranya tahu bahwa ketika bisnis tidak berjalan dengan baik dimana cost lebih besar dari income maka sebuah perusahaan dalam kondisi tidak sehat dan memungkinkan collapse gulung tikar. Opsi yang memungkinkan yaitu mengurangi cost dengan melakukan efisiensi dimana salah satunya mem-PHK karyawan.

Gambaran diatas menjadi sesuatu yang dihindari karena kondisi masyarakat pada umumnya sedang sulit akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Dengan bertambahnya pengangguran maka sama dengan menambah beban pemerintah.

Merujuk dampak panjang yang mungkin terjadi diatas, wacana bebas pajak membeli mobil baru ini menimbulkan pertanyaan apakah wacana relaksasi ekonomi ini tepat?

Seperti kita ketahui, ekonomi Indonesia sedang sulit imbas pandemi dan bahkan dikatakan diambang resesi. Mengacu pada keadaan tersebut, Penulis bertanya-tanya apakah masyarakat pada umumnya akan tertarik membeli mobil di situasi seperti sekarang?

Mungkin saja harga mobil baru akan mengalami penurunan dan itu dinilai menjadi daya tarik masyarakat untuk membelinya. Hanya saja menurut penilaian Penulis hal itu bisa terjadi bagi kalangan masyarakat ekonomi mampu yaitu mereka yang memiliki saving keuangan lebih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline