Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Data Pengguna Tokopedia Bocor, Terus Bagaimana?

Diperbarui: 4 Mei 2020   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Tokopedia (Tribunnews)

Sebagaimana dikabarkan oleh banyak media lokal maupun internasional bahwasanya marketplace Tokopedia mengalami tindak peretasan oleh pihak tidak bertanggungjawab. 

Tak tanggung-tanggung jumlah data pengguna di Tokopedia yang diretas diperkirakan sebanyak 91 juta baik data pelanggan maupun penjual. Upaya peretasan tersebut terjadi pada 20 Maret 2020 dimana data pelanggan yang bocor menyangkut informasi akun pengguna seperti nama, email, dan nomor telepon pengguna.

Dikutip melalui laman Tek.id. Merespon isu soal 15 juta data pengguna yang bocor dan diumbar di internet, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan perusahaannya menemukan adanya upaya pencurian data pengguna. Namun demikian, Nuraini mengklaim Tokopedia memastikan informasi penting pengguna seperti password tetap dapat dilindungi.-

Tokopedia juga mengklaim telah memeriksa dan mengkonfirmasi bahwa data pembayaran pengguna yang berupa kartu debit, credit card (CC), rekening dan OVO aman.

Sebagai upaya pencegahan data pelanggan dapat disalahgunakan dan meredam kekhawatiran para penggunanya. Pihak Tokopedia telah mengirimkan email berisikan imbauan kepada para penggunanya untuk mengganti password secara berkala dan memastikan akun pelanggan yang dituju tidak mengalami kebocoran password.

Kasus peretasan kiranya bukan baru kali ini saja terjadi di Indonesia, sebelum-sebelumnya marketplace Bukalapak pernah mengalami kejadian serupa. 

Dan mungkin upaya peretasan yang paling menghebohkan dunia yaitu mengenai bocornya data pengguna Facebook beberapa tahun lalu. Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook kala itu sampai-sampai harus berurusan langsung dengan parlemen AS untuk memberikan kesaksian soal bocornya data pengguna platform miliknya.

Sontak Facebook menjadi sorotan berikut mengalami kerugian baik berupa kehilangan pengguna hingga sanksi denda yang luar biasanya besarnya oleh otoritas setempat karena Facebook dinilai lalai dalam mengelola data personal penggunanya.

Menarik disimak, pertanyaan besarnya adalah apa tindakan selanjutnya yang akan diambil oleh pemerintah Indonesia menanggapi bocornya data pengguna Tokopedia ini?

Penulis yakin diantara pembaca ada yang akan berargumen "masa sih Tokopedia diperlakukan sama layaknya Facebook"? 

Penulis pun setuju bahwasanya konteks "apple to apple" tidak bisa diterapkan kepada Tokopedia, bukan saja ditinjau imbasnya kepada marketplace ini dan andil mereka turut serta membantu berputarnya roda perekonomian masyarakat Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline