Lihat ke Halaman Asli

Corona Bukan Pandemi, Corona Adalah Cara Alam Memperbaiki Kerusakan Akibat Manusia

Diperbarui: 30 Maret 2020   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/ foto: kompas.com

"This universe in finite. its resourses, finite. if life is left uncheacked, life will cease to exist. it needs correction,"

Kalimat ini diucupkan Thanos, salah seorang idealis yang menginginkan keseimbangan semesata dalam film Avengers: Infinity war. Saya sebut dirinya idealis, karena mungkin hanya dialah yang menyadari dampak yang ditimbulkan dari banyaknya penduduk dimuka bumi dan eksploitasi alam yang serakah. Seperti yang menimpa negeri Titan (bulan planet saturn) pada komik, Thanos Rising (2013).

Balik ke inti kalimat Thanos. Seolah menjadi penyambung lidah semesta, Thanos berupaya memberitahukan kepada manusia bahwa pola hidup yang mengeksploitasi alam secara berlebihan (overpopulasi) ini, akan berdampak pada kehancuran bumi.

Tak mau akan hal itu terjadi, sesegera mungkin dirinya melenyapkan si penyebab kehancuran tersebut. Dan itu adalah manusia.

Thanos dan Novel Corona

Dalam Infinity War, Thanos hadir sebagai representasi dari lingkungan. Dengan bahasa lingkungan, Thanos ingin menyelamatkan bumi dari keserakahan manusia.

Baginya, pertumbuhan manusia berimplikasi pada ketidakcukupan bumi atau lingkungan memenuhi kebutuhan mereka.

Sandang, pangan dan papan. Ini menjadi kebutuhan primer dari manusia. Saat muncul 1 manusia baru, kebutuhan akan tempat tinggal, makanan ataupun pakaian pun akan bertambah 1 kali. Karena alam atau lingkungan memiliki resourses (terbatas) untuk pemenuhan tersebut, maka alam dilibas untuk dimanfaatkan.

Wilayah yang dulunya hijau nan ASRI, kini berganti dengan beton bertingkat penuh polusi. Tak ada lagi kicau burung atau gemericiknya air sungai, yang ada hanya suara bising kenderaan dan teriakan warga kebanjiran.

Dalam dunia fiksi ada Thanos, dunia nyata ada Novel Corona atau Covid-19. Si kecil lucu yang kini menjadi musuh manusia. Bila Thanos melenyapkan manusia dengan petikan jari, Corona dengan menyerang sistem pernapasan. Sistem imun tubuh yang lemah menjadi santapan bergisi bagi Corona.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam laporannya per 30 Maret 2020, telah ada 638.146 orang yang positif Corona. Dari jumlah ini, yang telah meninggal sebanyak 30.105 dan terjadi di 203 titik di seluruh negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline