Lihat ke Halaman Asli

Anti Plagiasi sebagai Bentuk Penerapan Etika Penulisan

Diperbarui: 30 November 2022   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu peradaban, dan pendidikan ditentukan oleh kemampuan menulis. Menulis adalah manifestasi dari pikiran seseorang. Semua ini akan meninggalkan warisan yang signifikan bagi generasi mendatang untuk dinikmati, sebagai mata rantai dalam evolusi ilmu pengetahuan dan peradaban. Oleh karena itu, menulis, meneliti, dan membaca merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan. Karya ilmiah sangat penting dalam dunia akademik.

Pada saat penulisan karya ilmiah, jangan hanya mementingkan pengetahuan maupun produktivitas, akan tetapi penting juga mengutamakan etika pada penulisannya, dikarenakan karya ilmiah akan dipergunakan sebagai salah satu indikator penyelesaian tugas akhir pada pendidikan tinggi. Setiawan, menyebutkan bahwa etika merupakan sebuah rancangan nilai yang menuju pada tingkah laku yang baik maupun pantas didasari pada nilai norma, moral  pada sisi kemanusiaan hingga agama.

Di dalam penulisan karya ilmiah terdapat kode etik yang perlu diperhatikan, diimplementasikan dan diikuti. Berikut etika - etika pada penulisan maupun penyusunan karya ilmiah: Dalam menulis hasil karya ilmiah harus bisa dipertanggung jawabkan, secara akurat, dan mendalam, Karya ilmiah yang ditulis harus buatan sendiri/original, bukan  hasil mengcopy-paste punya individu lain, Memelihara kejujuran, fakta, hingga keuntungan dari apa yang ditulis pada penulisan nya, selain itu juga penulis harus bersikap profesional ketika mendapatkan saran hingga masukan mulai dari pembaca, hingga reviewer.  

Berjalannya perkembangan terutama pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, banyak memberikan berbagai macam efek kepada suatu individu terutama di Perguruan Tinggi.  Sebagai contoh mahasiswa/i yang mengarah kepada penggunaan internet daripada mengutip dari buku langsung dalam menghasilkan penulisan karya ilmiah. Memang benar di dalam internet terdapat banyak kemudahan tidak perlu diragukan lagi betapa canggihnya "Google" dalam mencari sesuatu di dunia maya.

Akan tetapi, hal tersebut dapat menimbulkan sikap yang tidak bertanggung jawab pada sebagian penulis dikarenakan sangat mudahnya seseorang saat melakukan penulisan karya ilmiah hanya menduplikasi milik orang lain dan menjadikannya sebagai tulisan sendiri bahkan tidak mencantumkan nama hingga sumber pemiliknya. Hal ini dapat disebut sebagai tindakan plagiat. Kegiatan tersebut dapat mengancam kegiatan menulis pada etika dalam budaya akademik.

Terdapat berbagai macam cara agar hal tersebut tidak terjadi misalnya pada saat pengerjaan karya ilmiah, seperti menggunakan tambahan software anti plagiasi, salah satu contoh penggunaanya yaitu melalui aplikasi turnitin yang mana program tersebut dikembangkan dari Universitas California dengan sistem prabayar. Pada program ini akan dicek kesamaan tiap kata maupun per kalimat yang sudah ditulis oleh penulis pada karya yang terdapat di internet baik berbentuk artikel maupun blog.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline