Lihat ke Halaman Asli

Menyikapi Kecanduan Teknologi dengan Menilik Dampak Kemajuan Teknologi bagi Kehidupan Sosial

Diperbarui: 7 Februari 2024   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti yang kita tahu bahwa kita hidup di zaman yang serba canggih. Semua hal bisa kita pantau dengan hanya sekali "klik". Ingin melihat rekomendasi makanan, tempat wisata, hotel yang murah, pinjaman online, dan lain-lain, semua sudah tersedia dalam internet. Tak hanya itu, kita juga dapat dengan mudah pergi kemana saja hanya dengan membuka google maps. Bagaimana tempat wisata, tempat kuliner, bahkan rumah seseorang pun dapat dilihat melalui street view yang ada di dalam google maps. 

Betapa canggihnya dunia digital saat ini. Bahkan hampir semua orang memahami cara mengakses internet. Namun, jika ditelaah lagi teknologi pada dasarnya memang berfungsi untuk mempermudah kehidupan umat manusia di masa sekarang dan masa yang akan datang. Kita tidak perlu repot menulis dan mengirim surat kepada teman atau saudara jauh, karena sudah banyaknya software untuk berkomunikasi. Ketika ingin mencoba memasak sesuatu yang tidak tahu resepnya, tinggal mengunjungi google, youtube, tiktok, dan sebagainya. Bahkan, ketika seseorang hanya berdiam diri di rumah saja dapat mendatangkan barang hanya dengan sekali "klik" pada platform belanja online. 

Namun, kecanggihan yang memiliki banyak manfaat tersebut ternyata malah membuat kita semakin jauh dari kata "bersosialisasi". Padahal hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang kehidupan sehari-harinya tidak dapat dipisahkan dari orang lain. Kita sebagai manusia selalu membutuhkan satu sama lain, meskipun memiliki kedudukan yang berbeda-beda. Coba renungkan pada diri sendiri apakah kita kurang bersosialisasi pada lingkungan atau masyarakat?

Meleknya teknologi pada generasi saat ini membuat kurangnya rasa sosialisasi dalam masyarakat. Amati saja kehidupan sekarang sangatlah berbeda 180 derajad dari zaman sebelum meleknya teknologi. Pada masa sekarang ini masyarakat hampir acuh terhadap orang lain karena merasa tidak saling membutuhkan. Mereka berpikir bahwa mereka bisa melakukan sesuau tanpa adanya orang lain. Lalu bagaimana menyikapi canggihnya teknologi pada masa kini? Apakah dengan mengurangi penggunaan internet dapat membantu kita tidak kecanduan teknologi?

Meskipun hampir kenyataannya begitu, teknologi yang canggih ini masih memiliki kekurangan. Suatu contoh, ketika hendak mencari rumah seseorang yang tidak dapat dijangkau oleh google maps karena masuk ke dalam gang sempit, apakah kalian akan berdiam diri menunggu bantuan datang dari langit? Tentu tidak, kita masih bisa memanfaatkan kemampuan bersosialisasi kita dengan bertanya kepada seseorang atau Pak RT. Namun, tidak lupa dengan tutur kata yang sopan dan baik-baik.

Mengurangi penggunaan internet bukanlah jawaban dari solusi untuk menghindarkan diri dari kecanduan teknologi. Justru kita harus dapat memanfaatkan sebaik-baiknya kecanggihan teknologi saat ini dengan menimbang dampat positif dan negatif dari segala sisi. Jadi, marilah kita sama-sama memperbaiki pola berpikir dengan menimbang sisi positif dan negatif dari meleknya perkembangan teknologi. Karena kita dilahirkan dengan gelar sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline