Lihat ke Halaman Asli

Tik Tok, Aplikasi Hits 2018

Diperbarui: 16 Juli 2018   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di kalangan remaja lagi booming nya aplikasi satu ini. Aplikasi yang paling di banyak di gemari kaum remaja, dewasa bahkan anak anak pun menggunakan aplikasi ini. Sejak dirilisnya aplikasi Tik Tok, jumlah pendownload mencapai 50 juta pendownload di seluruh dunia. 

Tik Tok adalah plat form sosial video pendek yang didukung dengan musik. Baik itu musik tarian, gaya bebas ataupun performa. Tik Tok memungkinkan pengguna menbuat video pendek yang unik dengan cepat dan mudah untuk dibagikan dengan teman dan ke seluruh dunia. 

Tik Tok adalah tolak ukur budaya baru untuk para pemuda. Karakteristik pemuda zaman sekarang telah dipengaruhi dengan yang  namanya Westernisasi. Dimana Westernisasi ini merupakan sebuah istilah yang bermakna kebarat-baratan. Banyak sekarang hal baru yang bermunculan di kalangan para pemuda baik itu dalam gaya berpakaian, makanan, moral dan etika.

Meskipun Tik Tok sedang naik daun di Indonesia, namun aplikasi ini sudah memiliki pengguna yang sangat banyak di Tiongkok. Awalnya Tik Tok sendiri menggunakan bahasa mandarin namun sekarang sudah tersedia Tik Tok versi bahasa Inggris. Hal ini  dapat  mempermudah pengguna di seluruh dunia untuk menggunakan aplikasi ini.

Menurut saya Tik Tok bisa menambah keakraban dengan teman. Selain itu kita juga bisa lebih banyak mengenal orang lain dari aplikasi yang memang telah disediakan oleh Tik Tok. Tik Tok banyak diminati karena daya tarik anak-anak remaja pada filter-filter yang ada pada Tik Tok. Banyak pengguna remaja yang kerap membuat lelucon atau parodi yang hits saat ini. 

Sementara pengamat sosiolog menilai aplikasi Tik Tok merupakan kemajuan teknologi informasi atau media. Selama aplikasi tidak memposting hal yang mengarah ke pornografi. Hal tersebut tidak menimbulkan dampak negatif. 

Sejauh ini aplikasi tersebut masih berupa kesenangan semata. Tidak begitu menimbulkan kecanduan berbeda dengan game. Masyarakat perlu diberi pengertian tentang penggunaan media tersebut. Harus paham penempatan sesuatu. Tidak menggunakan nya pada segala kondisi.

Oleh : SAIFUL BAHRI

MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline