Lihat ke Halaman Asli

Aku Ternoda

Diperbarui: 3 April 2018   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun yang penuh dengan noda debu dan asap (dokpri)

Aku hidup di halaman depan rumah orang yang kebetulan lokasinya berada di depan jalan raya. Jalan lintas yang biasanya dilewati oleh ratusan kendaraan, baik sepeda motor, mobil/angkutan kota, bahkan truk. Jadi tidak heran kendaraan-kendaraan seperti itu sudah menjadi pemandangan yang biasa buat ku. Setiap kendaraan mengeluarkan asap sebagai buangan hasil pembakaran dan setiap saat juga aku harus berhadapan dengan asap dan debu yang diakibatkan oleh kendaraan-kendaraan tersebut.

Setiap helaian daun ku yang mulanya berwarna hijau segar kini berubah menjadi berwarna hitam dan penuh dengan debu. Bahkan serangga dan hewan kecil lainnya yang berniat membantu penyerbukan pun seakan enggan menghinggapi ku. Akhirnya aku pun tak berbuah, tidak menghasilkan apa-apa bagi orang yang telah menanam ku. 

Dan yang paling menyedihkan adalah aku dibiarkan berdiri sendirian tanpa diberi asupan nutrisi sehingga aku menjadi semakin kerdil, bahkan sampai ditebang karena tidak ada gunanya lagi. Dimana perasaan kalian sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi diantara makhluk hidup lainnya? Apa kalian tidak sadar kalau perbuatan kalian itu menimbulkan efek buruk buat ku? Aku hanya bisa berharap semoga manusia seperti kalian tidak merusak teman-teman ku yang lainnya dengan cara yang sama atau bahkan lebih parah darisitu. Cukup aku saja yang merasakan sakitnya ditebang, tidak usah teman-teman ku. Semoga di kedepannya teman-teman ku masih dapat memberikan udara yang segar bagi kalian-kalian semua...

151201088




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline