Lihat ke Halaman Asli

Mari Dipahami, SMK Merupakan Bagian dari Sosial Ekonomi

Diperbarui: 5 Juni 2018   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Mari kita fahami mengapa orang tua memasukan anaknya ke SMK, sebagian besar orang tua memasukan anaknya di sekolah kejuruan SMK adalah setelah lulus dapat langsung bekerja menunjang perekonomian orang tua yang harus dibantu. Kondisi ini terjadi bagi masyarakat dengan kondisi status ekonomi masih rendah. Sedangkan masyarakat yang statusnya cukup baik akan memasukan anaknya ke SMU agar nantinya menjadi sarjana.

Dari judul mari kita fahami  Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan. Dalam pembahasannya sosial dan ekonomi sering menjadi objek pembahasan yang berbeda. (https://id.wikipedia.org/wiki/Sosial_ekonomi)

Mengapa kita kaitkan SMK dengan sosial ekonomi, siswa lulusan SMK seharusnya langsung dapat bekerja dan menunjang ekonomi bagi orangtuanya didalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan lulus SMK dan mendapat penghasilan individu sesuai kompetensinya, tetapi yang terjadi banyak yang menganggur. Memang orang bekerja bergantung pada banyak faktor: keputusan individu, usaha, bakat, tetapi juga keberuntungan.

Dapat pula terjadi lulusan SMK mengalami ketimpangan pendapatan karena tidak mempunyai kompetensi yang diharapkan industri sehingga dianggap sebagai buruh biasa. Sehingga yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga tidak berhasil dan akan tetap seperti semula atau dapat dikatakan tidak ada kemajuan.

Dapat kita bayangkan jika SMK-SMK di seluruh Indonesia lulusannya tidak mempunyai kompetensi sesuai yang diharapkan Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI) maka yang terjadi lulusannya tidak hanya dapat pekerjaan level rendah tetapi juga akan menganggur. Jika mengganggur maka akan menambah beban ekonomi dari orang tuanya dan dapat menjadi beban berat bagi negara.

Kunci untuk menuntaskan beban sosial ekonomi adalah sistem pendidikan kejuruan SMK harus mencapai kompetensi siswa dan dapat langsung bekerja sesuai kompetensinya, karena ini mengurangi risiko pengangguran dan meningkatkan pendapatan rata-rata. Perlu kita ketahui Pendidikan kejuruan adalah pilar dari Sistem pendidikan berbagai negara dan mengambil peran yang penting serta berfungsi dalam mengembangkan sosial ekonomi.

Sistem dibuat bersama DUDI (dual system) ini menghapus hambatan pada sistem pendidikan kejuruan SMK dan memungkinkan  luas sektor populasi untuk mengambil jurusan yang diakui kualifikasinya, dan dengan demikian memiliki peluang bagus di pasar tenaga kerja.

Lulusan Siswa SMK mempunyai kompetensi, produktivitas tinggi dan standar kualitas dengan demikian dapat dipastikan orang tua siswa meningkat pada semua tingkat ekonomi. Pada saat yang sama, sistem dualitas -- SMK -perusahaan dan menjamin koneksi yang dekat dengan persyaratan yang dibutuhkannya. Jika persyaratan untuk karyawan melalui kemajuan teknologi, ini bisa cepat diintegrasikan ke dalam siswa SMK yang telah berpraktek kerja/pelatihan.  

Pendidikan Kejuruan SMK Dual System (system pendidikan ganda) memastikan kualifikasi yang baik basis karyawan yang terampil dan dengan demikian fondasi untuk daya saing global sekarang dan di masa depan. Karena itu sistem pendidikan SMK yang dual system bersama DUDI melayani sesuai situasi ekonomi saat ini, dalam dua cara: meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui efek positif pada daya saing ekonomi. Dan pada saat yang sama, itu memungkinkan banyak siswa SMK berpartisipasi dalam meningkatkan kemakmuran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline