Lihat ke Halaman Asli

Safniyeti

THE SUN IS NEW EVERYDAY

Pro dan Kontra PPDB 2020, "Zonasi dan Usia" Jadi Faktor Penentu Anak Masuk Sekolah

Diperbarui: 3 Juli 2020   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. PPDB 2020. (Sumber: Kompas.com). 

PPDB, Penerimaan Peserta Didik Baru Provinsi Bengkulu untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) jalur zonasi sudah dibuka sejak awal minggu ini. 

Jalur Zonasi

Dulu ketika saya akan masuk SMA di salah satu sekolah di Kab. Kampar Riau, tidak ada yang namanya jalur zonasi. Siapa saja bisa bersekolah di sekolah favorit, asalkan memiliki kemampuan akademik. 

Seingat saya dulu untuk masuk di sekolah favorit yang diperhatikan adalah nilai raport SMP untuk 4 mata pelajaran yakni IPA, IPS, Matematika, satu lagi saya lupa dan nilai UN. Nilai keempat mata pelajaran tersebut selama 5 semester akan dikalkulasikan dan direratakan. 

Kemudian dipersentasekan 70 persen untuk nilai raport dan 30 persen untuk nilai UN. Setelah itu akan diurutkan dari nomor 1 hingga 350 siswa. 

Bayangkan saja saat itu teman-teman saya bukan hanya dari satu lingkungan, tapi dari berbagai daerah atau kabupaten yang ada di Riau. Siapa saja yang memiliki kemampuan akademik yang bagus, dialah yang akan bersekolah di sekolah favorit. Cukup fair.

Sedangkan sekarang untuk bersekolah dibagi menjadi beberapa jalur, zonasi, prestasi, pindah tugas, dan afirmasi. 

Jalur zonasi mendapat kuota lebih kurang 1/3 dari prestasi. Mereka yang berprestasi harus bersaing, karena kuotanya terbatas. Bisa jadi mereka yang berprestasi akan lebih memilih jalur zonasi jika merasa sekolah tersebut lebih dekat dari rumah. 

Jika mereka mengambil jalur prestasi, kemungkinan lulus akan lebih kecil. Apalagi sekolah tersebut adalah sekolah favorit dan terkenal. Akan banyak anak berprestasi lainnya dari berbagai daerah yang mengincar sekolah tersebut.

Sisi lain, anak yang kemampuannya biasa-biasa saja punya kesempatan untuk bersekolah ditempat tersebut hanya dikarenakan lokasinya dekat dari rumah. 

Ketika saya amati portal PPDB, benar sekali. Jalur zonasi lebih cepat full ketimbang jalur prestasi. Dalam 1 hari pendaftaran saja, dari 224 siswa untuk kuota jalur zonasi bisa langsung terisi. Sementara prestasi, dari 78 kuota yang terisi kadang hanya setengahnya saja, kadang mencapai 65, sesekali disekolah favorit ada yang melebihi kuota. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline