Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

Pikirkan Dua Hal Ini Sebelum Mulai Berbisnis

Diperbarui: 3 September 2019   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis terbuka untuk semua kalangan (doc.123RF/ed.Wahyuni)

Perusahaan besar dengan keuntungan berlimpah yang bisa memakmurkan diri sampai tujuh turunan ke depan adalah impian yang dimiliki banyak orang. Di era digital sekarang dengan peluang sangat terbuka bagi mereka yang punya hasrat dan tekad menjadi pengusaha, siapapun bahkan anak-anak sekolah menengah bisa merintis usaha. Lantas apa saja yang harus disiapkan untuk merintis, membangun, dan menjaga sebuah perusahaan?

Banyak pengusaha, menurut Harvard Business Review,  yang sering tidak tahu dengan pasti apa sebenarnya yang diinginkan dari perusahaan mereka. Hal tersebut bisa berdampak lenyapnya berbagai kesempatan untuk berkembang lebih jauh, hengkangnya sumber daya manusia berkualitas akibat tidak jelasnya arah bisnis, dan hilangnya kendali pemilik perusahaan saat manajemen perusahaan berinisiatif menangani ketidakjelasan itu sesuai prioritas mereka masing-masing. Strategi yang jelas mutlak diperlukan oleh para pemilik usaha untuk menjaga kelangsungan bisnisnya.

Dua hal utama yang harus dipikirkan dengan cermat dalam merancang strategi bisnis adalah menentukan tujuan yang hendak dicapai melalui pendirian perusahaan dan panduan bisnis yang ditetapkan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan Bisnis : Pertumbuhan, Likuiditas, atau Pengendalian ?

Pengusaha bisa fokus pada pertumbuhan (growth) untuk memaksimalkan nilai finansial bisnisnya. Hal itu dilakukan untuk membangun kesejahteraan jangka panjang, memperluas pengaruh mereka pada masyarakat, atau untuk memperoleh kepuasan batin bisa membuat perusahaan semakin besar.

Atau tujuan usaha diarahkan pada likuiditas untuk menghasilkan aliran dana tunai yang nantinya akan digunakan para pemilik usaha untuk keperluan-keperluan lain di luar bisnisnya. Likuiditas akan sangat bermanfaat untuk membiayai gaya hidup, mendanai berbagai proyek filantropis, dan memungkinkan mereka untuk memperoleh kemerdekaan finansial melalui diversifikasi aset-aset yang dimiliki.

Sebagian orang mendirikan perusahaan agar bisa mengendalikan orang lain melalui otoritas pembuatan keputusan di dalam grup kepemilikan. Beberapa di antara mereka ingin mengendalikan sendiri nasib perusahaan yang didirikannya dan menolak campur tangan orang lain untuk membuat keputusan-keputusan bisnis.

Sementara pengusaha yang lain lebih menekankan pada pengendalian nilai (value) dimana mereka menjalankan perusahaan berdasarkan nilai-nilai yang diyakini, seperti kultur budaya korporat tertentu atau punya perusahaan berumur panjang yang bisa diwariskan sampai beberapa generasi kemudian.

Panduan Bisnis : Finansial dan Non Finansial

Panduan bisnis (guardrails) adalah batasan-batasan tertentu yang dibuat oleh pemilik usaha dan harus diikuti oleh perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Panduan ini menjabarkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam perusahaan. Panduan bisnis bisa bersifat finansial atau non finansial.

Di sisi finansial, panduan harus sejalan dengan pertumbuhan, likuiditas, dan pengendalian sesuai prioritas pemilik perusahaan. Dia harus bisa menunjukkan pada pemilik bagaimana performa finansial perusahan dibanding perusahaan-perusahan lain sejenis atau dibanding peluang-peluang investasi lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline