Lihat ke Halaman Asli

Subuh Ceria

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat kelam malam berujung pagi datang. Saat itu ayam berkokok dengan keras, membangun kan setiap insan yang berada di sekitarnya. Setiap orang yang tidur dengan nyenyak kadang melupakan subuh hari yang banyak sekali manfaat nya. Di bawah atap di atas tilam, di situlah seorang anak yang bernama Imran. Di antara keluarga nya, Imran lah seorang anak yang rajin untuk bangun di saat subuh.

Mendengar akan Adzan. Itulah yang selalu ia tunggu jika subuh hari, suara dari muadzin yang melantunkan bacaan Adzan dengan suara merdu itu membuat ia ingin belajar Adzan. Imram mempunyai kemauan yang kuat untuk sebuah tujuan yang akan di hadapi nya. Ia tidak lah seperti anak yang lain nya, jika melihat teman yang lain nya berjalan dengan bebas. Tapi Imran hanya bisa berjalan dengan kursi roda yang di tumpangi nya.

'Tak kan berhenti sampai kapan pun'. Sebuah kata motivasi yang terus di ucapkan Imran. Andaikata hujan itu menurunkan air untuk memberikan berbagai manfaat bagi tanaman. Maka seperti itulah sekarang ia. Senyuman manis nya yang bisa menguncang dunia membuat keluarga nya selalu ceria dikala subuh datang. Ia bangun dari tidur nya lalu membangunkan semua orang yang ada di dalam rumah. Berisik nya kursi roda membuat semua orang bangun.

Kadang Imran tak kuasa menahan setetes air mata yang jatuh tertahan karena perasaan nya. Ia selalu ingat dengan dirinya jika bercermin.

"Andaikan aku bisa untuk berjalan, pasti di subuh hari ni aku bisa lebih cepat." Ucap Imran yang senang bercermin sendiri dikala sunyi.

Kadang Imran mempunyai motivasi yang kuat hingga membuat nya ingin berjalan. Disaat subuh hari itu lah ia melatih dirinya. Bak dikata seperti seorang bayi yang baru lahir, begitulah Imran belajar. Rasa sakit ia lawan, dengan menahan penuh expresi dari kaki nya yang dinyatakan lumpuh. Tapi kaki nya itu bisa sembuh jika ada sebuah keajaiban.

Imran yakin dengan ucapanya. Ia pasti bisa untuk berjalan lagi, dari belajar lagi dan terus meskipun itu membahayakan nyawanya. Dukungan itu tak serta merta datang dari diri nya saja, tapi semua keluarga nya mendukung nya. Jika ia menceritakan keinginan nya itu, satu dan beberapa tetesan air mata akan terjatuh pada orang yang mendengar kan nya.

Subuh itu menjadi ajang baginya untuk memperbaiki diri nya menjadi lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline