Lihat ke Halaman Asli

Ryo Kusumo

TERVERIFIKASI

Profil Saya

Gerindra, Stalingrad dan Taktik ala Jokowi

Diperbarui: 13 Desember 2018   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: Rengga Sancaya/www.detik.com

Stalingrad, Desember 1942. Erwin Krook, Wehrmacht muda Nazi yang bertugas di area logistik untuk memasok makanan bagi para tentara, berjalan tertatih ke arah gudang makanan dengan tubuh menggigil.

Suhu udara saat itu mencapai minus 30 derajat celcius. Erwin dan tentara lainnya, hanya mengenakan dua jaket Nazi ditubuhnya, yang satu bawaan kesatuan, yang satu mengambil dari mayat tentara Jerman yang tewas. Tak ada persiapan jaket tebal khas Eropa Timur di antara tumpukan logistik Jerman. 

Sesampai di gudang makanan, Erwin terkejut karena hanya tersisa sedikit roti gandum dan beberapa kilo daging kering yang tidak mencukupi untuk peperangan seminggu kedepan. Daging lebih banyak dikonsumsi oleh Heer karena musim dingin telah datang, dan musim dingin di Russia kali ini sungguh berbeda. Ini musim dingin ekstrim.

Sementara Heer (Angkatan Darat Jerman) banyak terkulai lemas di pojokan runtuhan gedung dan bunker buatan. Banyak pula yang bergumam tak jelas, marah-marah, bahkan menembak rekannya sendiri karena "bisikan di kepala".

Hipotermia menyerang banyak Heer Jerman di Stalingrad kala itu. 

Sore hari dipertengahan Desember 1942, Erwin Krook melihat dengan mata kepala sendiri Tentara Merah mulai masuk ke kota yang sudah hancur ini. Ternyata Tentara Merah telah berhasil mengalahkan pasukan Italia, Rumania dan Hongaria sebagai pelindung Tentara ke-6 Jerman lewat Operasi Uranus. Akibatnya tentara Jerman di Stalingrad terkepung.

Habis-habisan Tentara Merah Uni Soviet membombardir Tentara Jerman. Tanpa pasokan makanan yang cukup, dingin yang ekstrim, sulitnya medan akibat salju dan kelelahan akibat invasi ke Ukraina sebelumnya (dimana ini akibat sifat Hitler yang grusa-grusu), membuat Jerman akhirnya bertekuk lutut Februari 1943.

Erwin Krook tertangkap ketika melarikan diri ke perbatasan bersama ratusan tentara Jerman lainnya. Mereka tertangkap karena tidak bisa lari lebih kencang lagi, kelaparan dan dingin membuat segalanya sirna.

Bendera putih dikibarkan oleh Jenderal Karl Stecker. Jerman kalah telak. Dan kemenangan Uni Soviet mempertahankan diri di Stalingrad merubah peta Perang Dunia ke-II selamanya.

Apapun itu Stalingrad adalah basis kekuatan Uni Soviet, karena Stalingrad adalah pintu masuk Jerman untuk menguasai ladang minyak Soviet di Kaukasus. Soviet pasti habis-habisan bertahan disana.

Sama dengan taktik Gerindra untuk memindahkan basis kekuatan ke Jawa Tengah. Nyaris sama dengan taktik kalap ala Hitler untuk menginvasi Soviet via Stalingrad, alih-alih via Terusan Suez di jalur Selatan (Libya, Mesir, Palestina, Irak, Kaukasus) yang secara matematis lebih logis untuk dijalani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline