Lihat ke Halaman Asli

Ryan M.

TERVERIFIKASI

Video Editor

The Throne #2 : Baron Anguis Brant

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14235567631920917008

Cerita Sebelumnya :

Kota Samitia didatangi beberapa orang yang merupakan pengungsi dari suku Drulon.  Perebutan kekuasaan antara anak-anak pemimpin sebelumnya sudah menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat biasa.  Mereka memohon perlindungan!  Sebagai penguasa Samitia yang baru, Romar Collier mengizinkan pengungsi itu tinggal di kotanya.  Apa yang akan terjadi berikutnya?

CHAPTER 2 : BARON ANGUIS BRANT

Samitia adalah kota perdagangan dengan jarak 17 hari perjalanan berkuda ke selatan dari ibukota kerajaan.  Kota ini dulunya adalah pos terluar suku Drulon yang kemudian direbut oleh keluarga Moran melalui peperangan panjang yang hampir saja berakhir dengan kekalahan.  Ser Destan Moran sudah di ambang kebangkrutan dan mulai ditinggalkan pasukannya dalam peperangan ketika keluarga Collier menawarkan bantuan keuangan - tentu dengan imbalan kursi penguasa Samitia.  Semua tertulis dalam akta perjanjian antara Destan Moran dengan Hilda Wynn-Collier.

Salah satu klausul dalam perjanjian itu menyebutkan bahwa keluarga Collier memegang hak penguasaan atas Samitia selama 100 tahun dengan dukungan militer dari keluarga Moran secara penuh.  Sebagai imbalannya, kedudukan Grand Commander - panglima tertinggi militer - akan selalu diberikan pada seorang ahli waris dari keluarga Moran.  Setelah lewat 100 tahun, ahli waris dari keluarga Collier ataupun Moran sama-sama berhak atas kursi penguasa Samitia - berdasarkan voting anggota senat.

"Jadi?"

Brys mendengus.

"Lord Brant," ujarnya, "Aku sungguh tak ada waktu untuk hal-hal semacam ini."

Anguis Brant yang merupakan anggota senat tertawa pelan,

"Kau yakin, Lord Moran?" tanyanya, "Jika aku tidak salah hitung, perjanjian itu akan berakhir 10 tahun lagi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline