Lihat ke Halaman Asli

Rut sw

Ibu Rumah Tangga, Penulis, Pengamat Sosial Budaya

Memikul Amanah Tanpa Terpukul

Diperbarui: 6 September 2018   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Terkadang seseorang melihat dirinya kecil, tak berdaya ketika menerima amanah. Otaknya diperah agar muncul persepsi yang membenarkan perkiraannya. Seluruh anggota badannya digerakkan sesuai apa yang ia mahfumi, hingga benar-benar muncul pembenaran," ini kan aku bukan kamu...kamu kan begitu, begini, beda dengan aku..mudah bagimu karena kamu punya ini punya itu sedangkan aku...dan lain-lain"

Sangat menarik menyimak sebuah kisah ketika berada di kelas bahasa arab. Ada seorang pelajar yang menangis tersedu-sedu, seorang guru perempuan yang kebetulan berjalan melewatinya melihat kemudian bertanya, " Mengapa engkau menangis?" " Aku mendapat tugas menghapal sebuah lagu, guruku bilang, bagi siapa saja yang bisa menghapalnya akan mendapatkan hadiah menarik, aku sangat menginginkannya namun hapalanku parah, sedari tadi begitu susahnya aku menghapal, sebarispun belum kuingat" jawab pelajar itu.

Sang guru tersenyum, " Mari...aku beritahu sesuatu". Kemudian guru itu menunjuk pada sebatang pohon yang berada di dekat mereka. Kemudian menunjuk pada sekumpulan semut yang berkumpul di batang terrendah dari pohon itu." Kamu lihat semut itu? dia hendak mengumpulkan makanan yang hendak mereka simpan di gudang, gudang itu ada di pucuk pohon ini, dan apa yang kamu lihat?"

Sang pelajar mengamati secara teliti, sedetik berikutnya dia melihat bagaimana semut itu menarik sedikit demi sedikit makanan itu keatas dengan bantuan tubuh-tubuh temannya. Mereka terus menarik dengan kaki2 mereka yang kecil, melewati berbagai tekstur batang pohon, hingga perlahan namun pasti makanan itu sampai ke gudang semut.  Pelajar itu menjadi takjub namun tidak tahu bagaimana menyimpulkan kejadian itu.

Kemudian sang guru kembali tersenyum, " Sekarang kamu tahu? Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selama kamu mau berusaha dan tekun. Bagaimanapun besar keberhasilan seseorang itu selalu diawali dari sebuah langkah kecil. Semut-semut itu di ilhami oleh Allah swt untuk menjadi contoh bagi kita, agar tidak mudah putus asa dan tidak mudah menjustice dengan keberadaan kita. Siapapun kita, pasti bisa melakukan suatu keberhasilan, meskipun hanya sekali seumur hidupnya".

Pelajar itu matanya berbinar, kemudian kembali dia menghapal bait demi bait dengan kesabaran dan keyakinan bakal bisa mendapatkan kesuksesan. Dan pada hari yang ditentukan, pelajar itu benar-benar mendapatkan apa yang dijanjikan gurunya, sebuah hadiah yang istimewa.

Satu pelajaran penting dari kisah diatas, jangan pernah mengatakan tidak sebelum benar-benar datang sebuah ujian.

Betapa Allah menyayangi kita hambaNya melampaui apa yang kita sangka, segala sesuatunya telah dipersiapkan sesuai kadar kemampuan hambaNya, sebgaimana firman Allah di Qs Al-Baqarah 2 : 286, yang artinya:

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. 

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. 

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline