Lihat ke Halaman Asli

Ruth Lydia

Mahasiswi

Dari Bisnis Sederhana dan Niat Mulia, Lahirkan Wardah Beauty yang Menginspirasi Jutaan Perempuan Indonesia

Diperbarui: 2 Mei 2025   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Nurhayati Subakat dan Bapak Subakat Hadi (Sumber: abadiorkes.blogspot.com)

Bayangkan sepasang suami istri yang memulai semuanya dari nol dengan berlandaskan harapan dan niat tulus di sudut rumah sederhana, pada akhirnya menerangi jutaan hati perempuan Indonesia.

Wardah Beauty dan Paragon Technology & Innovation diciptakan oleh Ibu Nurhayati Subakat dan Bapak Subakat Hadi. Keduanya bukan hanya pasangan suami istri, tetapi juga rekan seperjuangan yang membangun bisnis dengan fondasi cinta, niat tulus, dan keinginan kuat untuk memberi manfaat bagi banyak orang. Kisah mereka merupakan bukti nyata bahwa kekuatan niat, ketulusan, dan kerja sama dapat menghasilkan keberhasilan yang berdampak luas. 

Wardah Beauty tidak lahir dari keinginan untuk mengejar kekayaan atau popularitas. Sejak awal, prinsip “It’s always about giving back” benar-benar tertanam dalam setiap langkah mereka, bahkan ketika kondisi ekonomi keluarga masih terbatas. Wardah Beauty bukan hanya sekedar brand kosmetik, melainkan simbol kasih sayang, keberanian, dan kekuatan yang menginspirasi anak bangsa untuk berani bermimpi dan berkarya.


Ibu Nurhayati Subakat (Sumber: www.biografiku.com/biografi-nurhayati-subakat)

Lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 27 Juli 1950, Ibu Nurhayati tumbuh dalam keluarga Minangkabau yang menjunjung tinggi pendidikan. Ia menempuh pendidikan di Diniyyah Puteri Padang Panjang, SMA Negeri 1 Padang, lalu melanjutkan ke Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus sebagai lulusan terbaik pada 1975. Pengalamannya sebagai apoteker dan di bidang kosmetik mendorongnya untuk membangun usaha sendiri. Ibu Nurhayati adalah sosok yang rapih, penyayang, dan penuh perhatian pada keluarga, sementara Bapak Subakat merupakan orang yang serius, pekerja keras, dan sangat mempercayai kemampuan istrinya. 

Perjalanan Wardah dimulai dengan berfokus pada industri rumahan. Dengan dukungan penuh dari suaminya, Ibu Nurhayati memulai usaha sampo bermerek "Putri" pada tahun 1985. Nama "Putri" dipilih melalui survei sederhana yang dilakukan Bapak Subakat. Proses ini menunjukkan bahwa bisnis keluarga ini telah dijalankan dengan pemikiran yang matang dan terorganisir sejak awal, dan mereka telah menyimpan kisah perjuangan yang tak pernah mudah. Modal usaha berasal dari gaji Bapak Subakat yang saat itu bekerja sebagai eksekutif di perusahaan minyak dan gas terbesar kedua di Indonesia. Gaji tersebut digunakan untuk membayar karyawan dan operasional usaha. Meskipun sempat menghadapi berbagai tantangan, termasuk kebakaran pabrik, namun mereka tidak pernah menyerah.


Logo Wardah Beauty (Sumber Instagram @wardahbeauty)

Melihat kebutuhan wanita Muslim Indonesia akan kosmetik yang aman dan halal, Ibu Nurhayati mendirikan Wardah pada tahun 1995. Wardah melakukan penelitian mendalam dengan pendekatan berbasis sains dan teknologi untuk memastikan produknya sesuai dengan berbagai jenis kulit wanita Indonesia. 

Wardah berkembang dari bisnis lokal menjadi perusahaan nasional. Ibu Nurhayati Subakat dan Bapak Subakat Hadi selalu berpegang teguh pada lima nilai utama yang menjadi dasar bagi kesuksesan Paragon Technology and Inovation, yakni Ketuhanan, Kepedulian, Kerendahan Hati, Keteguhan, dan Inovasi. 

Wardah Heart to Heart Special: Ibu Nurhayati Subakat & Bapak Subakat Hadi (Sumber: YouTube Wardah Beauty)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline