Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Puisi | Balada Pemulung Tua yang Pulang Ketika Petang

Diperbarui: 8 Februari 2020   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalan sudah goyang, ketika petang baru pulang. Setelah di jalan seharian dari gang ke gang. Kulit keriput kebal terpanggang. Perempuan tua yang saban hari lewat di depan rumah. Terlihat senang mendapatkan beberapa sampah. Adalah pemulung tua yang ramah.

Bertemu ketika pagi, membawa karung plastik yang belum berisi. Senyum menyapa menyampaikan salam, selamat pagi. Bertemu ketika petang, membawa karung berisikan sampah plastik bakal dijadikan uang. Senyum masih mengembang.

Ketika pagi beberapa hari berselang. Tidak lagi kutemukan pemulung tua baik pagi mau pun petang. Kudapatkan kabar ia telah berpulang. Telah ditinggalkan suami yang telah lama mati. Telah melahirkan beberapa anak perempuan dan laki-laki. Yang tak peduli. Adalah perempuan hidup sendiri.

Sungailiat, 8 Februari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline