Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Puisi | Terlalu Pahit Kopi Malam Ini

Diperbarui: 8 Februari 2020   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlalu pahit kopi malam ini, bukan karena kehabisan gula tapi mata tak kuat menyaksikan perempuan belia masih berada di tepi jalan. Kuat menahan dingin walapun dengan pakaian setengah terbuka. Sedangkan kopi lelaki sudah kedinginan. Bertambah pahit dirasa.

Terlalu pahit kopi malam ini. Ketika didekati perempuan tua peminta-minta. Lelaki tidak jadi menghabiskan sisa sedikit kopi. Tubuh renta perempuan tua bertahan hanya karena terpaksa.

Terlalu pahit kopi malam ini. Bukannya sepotong roti. Bukan pula singkong goreng yang menemani. Tapi keterpaksaan telah meruntuhkan harga diri. Dengan malam pula ia berbagi. 

Terlalu pahit kopi malam ini. Lama di tepi jalan tak ada yang peduli. Perempuan belia mendekat, menawarkan diri. Lelaki cuek, ia mengaca wajahnya dalam sisa secangkir kopi.

Sungailiat, 8 Februari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline