Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Puisi |Cangkir-Cangkir dan Lelaki Tanpa Kopi

Diperbarui: 21 Februari 2019   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sudah lama menunggu pagi
Belum juga cangkir-cangkir terisi kopi
Gelisah pagi gelisah lelaki
Mencari istri
Kemana ia, sudah saatnya minum kopi

Lelaki menjaga nama baik istri
Tak ingin di warung kopi
Tak ingin istri dikatakan tak pandai membikin kopi
Juga tak ingin dikatakan, lelaki kurang kasih sayang istri
Masih tetap menunggu diantara cangkir-cangkir kosong belum terisi kopi

Matahari sudah mengintip dari jendela
Tercium wangi kopi tetangga
Lelaki mulai tergoda
Tak tahan menunggu lama
Lelaki pergi tanpa kata-kata
Menuju warung kopi simpang tiga
Telah lepas sesak di dada

Lelaki menyeruput kopi
Tak peduli ditertawakan matahari
Terus menyeruput kopi tanpa beban di hati
Kopi wangi menebar melati

Sungailiat, 21 Februari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline