Sudah lama menunggu pagi
Belum juga cangkir-cangkir terisi kopi
Gelisah pagi gelisah lelaki
Mencari istri
Kemana ia, sudah saatnya minum kopi
Lelaki menjaga nama baik istri
Tak ingin di warung kopi
Tak ingin istri dikatakan tak pandai membikin kopi
Juga tak ingin dikatakan, lelaki kurang kasih sayang istri
Masih tetap menunggu diantara cangkir-cangkir kosong belum terisi kopi
Matahari sudah mengintip dari jendela
Tercium wangi kopi tetangga
Lelaki mulai tergoda
Tak tahan menunggu lama
Lelaki pergi tanpa kata-kata
Menuju warung kopi simpang tiga
Telah lepas sesak di dada
Lelaki menyeruput kopi
Tak peduli ditertawakan matahari
Terus menyeruput kopi tanpa beban di hati
Kopi wangi menebar melati
Sungailiat, 21 Februari 2019