Debat Calon Presiden (Capres) yang kedua kalinya digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu malam (17/2) mengangkat tema energi dan pangan, Sumber Daya Alam, lingkungan hidup, serta infrastruktur. Tema ini berhubungan langsung terhadap hajat hidup orang banyak.
Karena itu sebagai pendengar dan penonton debat untuk menggunakan akal sehat dalam mencerna pandangan Capres terkait tema debat. Lepas segala kepentingan, fanatisme mendukung salah satu Capres guna dapat mencerna apa yang disampaikan benar-benar piur dapat mensejahterakan masyarakat.
Debat Capres yang hanya menampilkan Capres tanpa Calon Wakil Presiden (Cawapres) ini merupakan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia dapat melihat sosok Capresnya. Pentingnya melihat gagasan yang akan disampaikan dapat realistis diterima akal sehat atau hanya omong besar yang tidak realistis sehingga sulit dapat terealisasi. Pendengar dan penonton debat yang menggunakan akal sehat nantinya saat Pemilu Presiden akan menjadi pemilih yang cerdas.
Debat Capres merupakan salah satu cara mengedukasi masyarakat sehingga dapat mendorong calon pemilih menggunakan hak pilihnya, sebagai salah satu cara agar calon pemilih tidak golput alias tidak menggunakan hak pilihnya.
Debat Capres kali ini menentukan, Capres layak atau tidak dipilih pada Pemilu mendatang. Naik atau tidak elektabilitas Capres sangat ditentukan kecerdasan masing-masing Capres dalam menyampaikan gagasannya. Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto memiliki peluang yang sama bisa memenangkan debat. Penonton dan pendengar yang menggunakan akal sehat dalam posisi netral akan obyektif dalam menentukan Capres yang berhasil memenangkan debat.
Selamat menikmati debat Capres. Salam dari pulau Bangka.
Rustian Al Ansori