Lihat ke Halaman Asli

Rusnianti Nr

Geophysicist

Membangun Ketahanan Terhadap Perubahan Iklim: Tantangan dan Peluang di Era Kebangkitan Hijau

Diperbarui: 20 Maret 2024   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Canva.com/Diolah Penulis

Di tengah sorotan yang semakin intens terhadap isu perubahan iklim, terbitnya ide dan inisiatif untuk membangun ketahanan terhadap perubahan iklim telah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tantangan dan peluang yang dihadapi dalam memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim, serta bagaimana upaya-upaya ini memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.  

Perubahan iklim telah menjadi permasalahan global yang mendesak dan tak terelakkan di era modern ini. Di tengah kekhawatiran akan dampaknya yang semakin merusak lingkungan dan kehidupan manusia, muncul kebutuhan mendesak untuk membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. 

Dalam konteks era kebangkitan hijau, upaya-upaya ini tidak hanya diarahkan pada mengurangi dampak negatif perubahan iklim, tetapi juga menciptakan peluang untuk masyarakat dan ekonomi yang lebih berkelanjutan. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dan peluang yang tersedia dalam upaya membangun ketahanan terhadap perubahan iklim di era kebangkitan hijau. 

Tantangan yang Dihadapi

Salah satu tantangan utama dalam membangun ketahanan terhadap perubahan iklim adalah mengubah paradigma konsumsi dan produksi yang berbasis pada sumber daya fosil menjadi berkelanjutan. Hal ini memerlukan perubahan besar dalam infrastruktur, teknologi, dan kebijakan, serta dukungan yang kuat dari semua pihak terkait. 

Selain itu, kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya ketahanan terhadap perubahan iklim juga menjadi hambatan dalam menggerakkan tindakan kolektif. Membangun ketahanan terhadap perubahan iklim di era kebangkitan hijau tidaklah terlepas dari sejumlah tantangan yang kompleks. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Perubahan Paradigma Ekonomi: Transisi menuju ekonomi berkelanjutan membutuhkan pergeseran besar dalam paradigma ekonomi yang telah lama berjalan. Hal ini melibatkan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil dan industri berbasis karbon, yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi global.

  • Kesulitan Mengatasi Ketidaksetaraan: Proses transisi ke ekonomi hijau seringkali tidak merata, dengan sebagian besar dampak positifnya tidak dirasakan secara merata oleh semua pihak. Ini dapat memperkuat kesenjangan sosial dan ekonomi, serta menimbulkan tantangan dalam memastikan bahwa setiap individu dan komunitas dapat merasakan manfaat dari perubahan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline