Lihat ke Halaman Asli

KKN UNS Tanggap Wabah Covid-19 Gencarkan Gerakan "Bebass" di Tengah Pandemi

Diperbarui: 7 Agustus 2020   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

(Kebumen, 20 Juli 2020) – Apa yang dimaksud gerakan BEBASS? Gerakan semaunya sendiri? Gerakan brutal? No! BEBASS disini adalah suatu akronim dari BElajar BAgi Siapa Saja. Lantas apa makna kalimat “Belajar Bagi Siapa Saja”? Sebenarnya apa tujuan kalimat ini? Mengapa BEBASS perlu di gencarkan di tengah pandemi? Apa saja yang dapat kita lakukan untuk mendukung gerakan ini?

 

STOP! Jangan hanya membiarkan pikiran-pikiran ini memenuhi isi kepala teman-teman. Yuk simak penjelasan dibawah ini!

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah suatu wabah yang secara resmi telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO. Dengan adanya keputusan tersebut kita harus berhati-hati dan selalu menjaga kesehatan. Disamping itu hidup harus tetap berjalan. Pandemi memaksa kita untuk memutar otak bagaimana bisa menyeimbangkan suatu kegiatan dan kesehatan. Hampir seluruh bidang terdapak pandemi, salah satunya adalah bidang pendidikan. Pelajar dipaksa untuk belajar online, guru dipaksa mengajar online, dan staff pendidikan dipaksa membuat kebijakan online. Hal ini tentu tidak mudah. Interaksi yang biasanya sangat padat dan menyenangkan kini hanya berlangsung melalui fitur internet yang memaksa setiap orang harus bisa menggunakannya. Namun ternyata masih banyak kalangan masyarakat yang belum bisa menggunakan media online tersebut. Sehingga mutu pendidikan di tengah pandemi ini dikhawatirkan akan menurun.

Lalu apa yang dapat kita lakukan agar dapat membantu mempertahankan hingga meningkatkan mutu pendidikan di tengah pandemi? 

 

Yap! Salah satunya melalui gerakan BEBASS. Gerakan bebas adalah gerakan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN dari Universitas Sebelas Maret bernama Diah Ayu Saputri dimana dalam pelaksanaannya dibimbing oleh Dr. Drs..Sugiyanto,M.Si.,M.Si sebagai dosen pembimbing lapangan.

Gerakan ini mengkampanyekan untuk selalu belajar bagi seluruh kalangan masyarakat. Tidak hanya pelajar yang wajib belajar tetapi orangtua, guru, dan seluruh masyarakat. Mengapa? Karena di tengah pandemi seperti ini belajar adalah hal yang sangat penting dalam proses adaptasi seluruh culture dan kebiasaan masyarakat. 

Bagi pelajar, belajar kini diganti melalui sistem daring, tentunya pelajar harus bisa mengoperasikan fitur atau media yang digunakan dalam peroses pembelajarannya. 

Orang tua pun harus bisa membimbing anaknya agar dapat menggukan media internet dengan bijak agar dapat selalu memantau anak. Guru tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam memilih metode belajar yang tepat bagi siswa dan tentunya selalu memantau jalannya pembelajaran. Seluruh masyarakat yang bekerja diluar lingkungan juga tidak kalah penting, pedagang contohnya. 

Harus selalu memutar otak agar dagangannya tetap laku di pasaran namun tetap mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Disini pentingnya kita untuk selalu belajar, siapapun pasti perlu belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline