Lihat ke Halaman Asli

Karena Ijazah Doang Belum Cukup!

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentas seni (Pensi) tahunan yang digelar untuk menandai kelulusan para homeschooler semua jenjang di Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening diharapkan kakak-kakak guru pembimbing mereka untuk menjadi salah satu keajaiban  membahagiakan yang dapat memberikan kesan mendalam nan inspiratif bagi perjalanan mereka membangun masa depan.Kesan itu takkan tertoreh di hati andai mereka hanya duduk manis sekedar menjadi penonton pertunjukan di hari H, menerima rapot, lalu bubar jalan. Maka Wina Yunitasari, SPd., selaku Ketua Yayasan Pendidikan ‘Tamansari Persada’ yang membawahi HSKS Jatibening pun memastikan para siswanya untuk terlibat langsung dalam persiapan pagelaran Pensi sejak jauh-jauh hari, begitu pula para kakak guru.

Seusai memberikan materi pelajaran kelas, para guru menerima berbagai pelatihan sesuai kebutuhan konsep Pensi yang tahun ini mengusung semangat bahari Indonesia sebagaimana tema kurikulum pendidikan yang berjalan. Menari, menjahit, origami, menyanyi, menulis puisi dan naskah drama musikal harus mereka kuasai dengan baik. Mereka belajar di bawah bimbingan praktisi yang handal di bidangnya, diskusi antar teman, atau memanfaatkan fitur-fitur internet dalam proses pelatihan  yang dijalani.

”Saya berharap para kakak guru dapat lebih mandiri dan kompeten dalam menjalankan tugas mereka selaku pendidik.”Ujar Wina yang menekankan pada guru-guru di lembaga pendidikan tempatnya berkiprah untuk terus mengaktualkan pengetahuan maupun ketrampilan mereka seiring dengan kian derasnya arus informasi yang membanjiri gadget anak-anak didik mereka.

Gladi Resik jilid Pertama (dok. RBP)

Setelah para guru memahami konsep tema Pensi dan segala hal yang dibutuhkan untuk merealisasikannya sebaik mungkin, barulah mereka melibatkan para homeschooler dalam berbagai aktifitas persiapan  pagelaran. Kakak guru dan para homeschooler membentuk kelompok-kelompok tugas sesuai kapasitas jenjang pendidikan yang ada. Para homeschooler SD, misalnya, banyak mengerjakan urusan menggunting dan mewarnai pernak-pernik pentas berukuran mungil di samping berlatih menari-menyanyi. Anak-anak SMP dan SMA melakukan aktifitas yang sama dengan tingkat kesulitan bervariasi yang lebih tinggi dibanding adik-adik kelas mereka.

Selain berurusan dengan hasta karya, kakak guru beserta anak didik juga melakukan latihan bersama untuk pertunjukan musik tradisional angklung, pementasan drama musikal yang menggunakan metode lypsync dan butuh proses dubbing, pembacaan puisi, membawakan acara bagi para master of ceremony, serta berbagai aktifitas pendukung lainnya.

Para homeschooler harus mencurahkan stamina ekstra dipandu para kakak guru yang semaksimal mungkin menghadirkan suasana edukatif yang menyenangkan dalam prosesnya. Saat anak-anak didik kembali ke rumah, kakak-kakak guru harus lembur menangani berbagai hal dari mulai administratif sampai yang ber’bau otot’ alias butuh tenaga fisik untuk menyelesaikannya.  Civitas HSKS Jatibening memang dituntut memiliki dedikasi tertentu dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan untuk mengukir kesan indah edukatif yang kelak akan menjadi kekuatan bangkit meneruskan langkah saat mereka mengalami pasang-surut kehidupan  di masa depan.

Gladi Resik Jilid II (Dok. RBP)

Doa dan kerja keras segenap Civitas HSKS Jatibening dalam menghadirkan pagelaran Pensi diupayakan untuk menjadi semacam bukti ‘hidup’ bagi para orangtua, khususnya, dan umumnya para masyarakat bahwa selepas menyelesaikan segenap agenda akademik, para homeschooler bukan hanya akan sekedar memperoleh ijazah kelulusan …

”Melihat anak-anak homeschooler memiliki kepercayaan diri dan berani tampil unjuk kebolehan secara mandiri di atas pentas disaksikan ayah-bunda serta teman-teman mereka itulah kesuksesan sejati seorang guru.” Papar Wina dengan penuh harap bahwa hal itu akan menjadi kontribusi bagi pembangunan karakter tangguh untuk setiap anak didiknya agar tumbuh menjadi individu-individu yang berbahagia di masa depan.

Puncak persiapan Pensi dilaksanakan pada hari Jumat (12/6) yang diawali dengan  memboyong berbagai materi dekorasi hasil karya kakak guru-homeschooler selama berbulan-bulan ke lokasi pagelaran di Gedung Eka Prasetya, Bekasi, dilanjut gladi resik selepas Dhuhur dan  diakhiri penataan panggung serta ruangan bernuansa kapal bajak laut lengkap dengan latar biru samudera plus gua pantainya yang dilakukan oleh para kakak guru HSKS Jatibening.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline