Lihat ke Halaman Asli

Problem Solver Bukan Trouble Maker

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pembelajaran yang berpusat pada kegiatan aktif siswa, mendorong seorang siswa untuk bersikap kritis, aktif, dan menyikapi segala sesuatunya dengan kreatif. Dengan adanya keaktifan, seorang siswa mampu mengakses keterbukaan informasi-informasi yang bermanfaat jika dibanding dengan siswa yang tidak aktif. Siswa yang kritis akan cenderung lebih mampu menanamkan kesan belajar dengan menanyakan sesuatu, mengkritisi sesuatu, dan tidak hanya menerima mentah-mentah suatu informasi, melainkan meneliti dan mencari informasi lain yang mendukung. Dengan ke-kreatifan yang dimiliki, seorang anak akan mampu berkarya dengan konsep karya yang menarik dari berbagai sudut pandang dan memiliki nilai estetis yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Bila seorang siswa bersikap aktif, kritis dan kreatif, siswa tersebut akan mampu mengeksplorasi kemampun, bakat dan potensinya secara optimal. Keoptimalan yang diperoleh akan mampu mewujudkan pribadi yang baik dan mampu menjawab persoalan hidup sesuai dengan tantangan zaman. Kita ketahui bersama, bahwa kemajuan zaman, teknologi, ilmu pengetahuan dewasa ini, telah menimbulkan berbagai macam perubahan dalam sendi-sendi kehidupan, dan yang mampu bersaing di era ini hanyalah orang yang cerdas, aktif, kritis dan kreatif karena orang seperti itulah yang akan mampu mengimbangi kemajuan peradaban.

Pribadi seperti itulah, yang mampu memberikan inspirasi, dibutuhkan oleh masyarakat luas karena kemampuannya dalam menjawab tantangan. Mereka dinilai lebih mampu memberikan solusi-solusi atas suatu permasalahan yang ada, sehingga setiap orang membutuhkan sosok yang seperti itu. Ya memang seseorang yang mampu memecahkan masalah akan dicari dan dibutuhkan bangayk orang, dan hal ini menimbulkan kesan positif tersendiri. Lain halnya dengan seorang trouble maker, keberadaan mereka tidak dianggap, ketidak adaanya disyukuri dan kedatangannya tidak diinginkan, berbeda dengan seorang problem solver yang ketidak adaannya dicari dan kedatangannya dinanti-nanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline