Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Dubes Perancis: Lacite Itu Seperti Pancasila, Boikot Merugikan Indonesia Sendiri, Pasalnya?

Diperbarui: 12 November 2020   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demo kepada Emmanuel Macron (bbc.com)


Pernyataan kontroversial Presiden Perancis Emmanuel Macron perihal kartun Nabi Muhammad memicu kebencian kaum Muslimin di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Tindak balasan apa pun yang dilakukan, seperti pemboikotan produk-produk negaranya Napoleon Bonaparte itu mengundang pro kontra. Suatu tindakan eksplosif, namun dapat merugikan sejumlah orang lainnya.

Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Olivier Chambard, coba meredam prasangka yang menyudutkan umat Islam ini. Dalam pertemuan yang digelar di Kedubes Perancis di Jakarta, Senin (9/11/2020) itu, kepada para wartawan, Chambard mengemukakan tiada maksud presidennya atas apa yang terjadi.

Aksi pemboikotan produk-produk Perancis di seluruh dunia termasuk Indonesia merugikan negaranya, akan tetapi tindakan itu juga berdampak kepada sekitar 50.000 pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan Perancis di Nusantara.

Dapat disebutkan produk-produk Perancis yang digelar boikot itu terdiri dari berbagai macam, dari fashion, makanan & minuman, otomotif & enerji, kosmetika, dan penginapan.

Dalam himbauannya tertanggal 30 Oktober 2020, MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengajak umat Muslim untuk melakukan pemboikotan terhadap barang-barang buatan Perancis dan meminta pemerintah agar menarik duta besar Perancis di Indonesia sementara, sampai Presiden Emmanuel Macron mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada umat Muslim di seluruh dunia.

"Bakal banyak orang yang terimbas akibat aksi boikot ini," kata Chambard.

Lebih lanjut Chambard mengatakan aksi boikot juga akan menimbulkan citra buruk kepada dunia investasi di Indonesia. Menurut sang Dubes, salah satu tugasnya sebagai Duta Besar adalah menarik investor Perancis menanamkan modalnya di Indonesia.

Chambard menyebut-nyebut salah satu produk besar Perancis di Indonesia yaitu Danone dari 200 lebih perusahaan berskala kecil sampai besar yang beroperasi di Indonesia. Sedangkan Danone sendiri mempunyai 30 pabrik di Nusantara.

Sebagai contoh, barang-barang Perancis lainnya yang beredar di Indonesia antara lain Garnier, Laurier (kosmetik), Pierre Cardin, Chanel (Fashion), Peugeot, Renault (otomotif), Novotel, Accor (hotel).

Dalam keterangannya, Chambard meluruskan jika negaranya tidak ada niat untuk melukai umat Muslim, negaranya tidak menentang Islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline