Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Manfaatkan Celah yang Ada Sebaik Mungkin

Diperbarui: 18 November 2018   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jawapos.com

Catatan buruk Garuda saat berlaga di Stadion Rajamangala jangan dijadikan alasan bagi Garuda untuk tidak tampil baik pada laga lanjutan Piala AFF 2018 yang akan digelar Sabtu, 17 Nopember 2018.

Dari empat kali berlaga di Stadion Rajamangala, Indonesia mengalami tiga kali kalah dan sekali menang. Namun kemenangan itu bukan atas tuan rumah, tapi atas Vietnam di semifinal AFF Cup tahun 2000.

Di final AFF Cup tahun 2000, Indonesia kalah 1-4 dari Gajah Perang. Saat itu Kurniawan Dwi Yulianto serta Bima Sakti sebagai dua dari para pemain yang memperkuat Garuda.

Dua kekalahan lain dirasakan di final AFF Cup 2016, Gajah Perang menang 2-0 atas Garuda, dan di semifinal AFF Cup 2008 Thailand menang 2-1 atas Indonesia.

Namun Bima Sakti memiliki optimisme tersendiri untuk menghapus catatan buruk itu dengan jalan bekerja keras supaya Indonesia bisa lolos ke fase berikutnya.

Sebab kalau Indonesia seri atau kalah kontra Thailand maka langkah selanjutnya sangat sulit. Mau tidak mau Indonesia harus menang lawan Thailand.

Thailand sebagai lima kali juara AFF Cup, kali ini juga mereka sangat percaya diri untuk menjadi juara lagi. Terlebih Thailand kini dilatih oleh Milovan Rajevac yang pernah melatih di Qatar dan Aljazair.

Misi mereka ditunjang persiapan matang dengan lebih banyak memainkan pemain senior. Pemain U-23 mereka hanya 3 orang.

Bermodal pesta gol 7-0 atas Timor Leste mereka berharap positif ke laga-laga selanjutnya.

Di kawasan Asia Tenggara, Thailand memang menakutkan.

Setidaknya ada 3 pemain Thailand yang perlu diwaspadai Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline