Lihat ke Halaman Asli

Pentingkah Peran Seorang Ayah di Pengasuhan Anak?

Diperbarui: 27 Juli 2017   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wahai ayah, hadirlah dalam momen pengasuhan si buah hati. Sebab, peran ayah sama pentingnya dengan peran ibu. Itu sebabnya, keterlibatan secara aktif keduanya sangat menentukan kualitas tumbuh kembang si kecil.

Kesibukan kerja yang mendera sering kali jadi alasan para ayah untuk menyerahkan sepenuhnya pengasuhan anak pada istri. Kondisi ini makin diperparah bila sang istri juga bekerja. Terlepas dari apapun alasan dan kondisinya, pengasuhan anak tetaplah tanggung jawab bersama ayah dan ibu. Karena itu, bijaklah membagi perhatian untuk kebahagiaan si kecil.

Menurut Naomi Soetikno, M.Pd., Psikolog, staf pengajarjar Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, ada empat unsur peran ayah, yaitu structure, warm, accessibility dan playing.

Lebih rinci, Naomi menjelaskan bahwa rumah tangga akan lemah arahnya jika tidak memiliki kepala keluarga yang tegas menetapkan aturan bagi anak-anaknya. Tetapi ini perlu diimbangi dengan ayah yang "warm" kepada anak-anak dimana seorang ayah dapat menjadi tempat buah hati mencurahkan isi hatinya. Yang ketiga, seorang ayah harus mudah diakses oleh anak di sela-sela pekerjaannya. Hal ini membuat sang anak akan selalu merasa aman dan terlindungi walaupun ayah harus termotivasi untuk bermain bersama anak-anaknya.

"Anak yang banyak bermain bersama ayahnya logika berpikir akan lebih jalan, mereka akan lebih mudah bersosialisasi, sedangkan anak yang lebih dekat dengan ibunya akan menjadi anak yang lebih hangat disebabkan sifat ibu yang lebih 'ngemong' . Tentunya akan sangat baik jika anak dekat secara emosional dengan kedua orangtuanya," ujar Naomi.

Ada sederet manfaat dari kelekatan ayah dan anak, diantaranya mampu meminimalisir perilaku yang bermasalah pada anak, memperluas lingkungan sosial, meningkatkan kualitas dari interaksi dengan teman sebaya, fungsi kognitif tertinggi anaknya, anak menunjukkan kemampuan pemecahan masalah yang optimal, berkembangnya kompetensi sosial-emosional pada akhir masa anak dan remaja, anak yang antusias memberi salam atau kesantunan, anak lebih mencari kedekatan atau kepedulian pada orangtuanya, memiliki kesehatan mental yang baik di saat dewasa, minimnya perilaku bermasalah pada akhir masa anak, memiliki sikap positif pada sekolah di masa remaja, meningkatkan prestasi ekonomi dan akademik di masa dewasa.

Devi Sani Rezki, M.Psi, Psikolog, dari Klinik Rainbow Castle menegaskan, peran ayah dalam masa-masa awal kehidupan si kecil tentu sangat besar, apalagi ada yang disebut dengan attachment, yaitu fondasi relasi yang dirasakan oleh seorang anak pada masa-masa awal kehidupannya yang mana jika relasi dengan caregiver dirasa aman dan anak merasa bisa menjadikan caregiver tersebut pusat pemberi rasa aman dan nyamannya maka ia bisa secara optimal mengeksplorasi dunia sekitar, menyerap stimulus yang ditawarkan lingkungannya.

"Ayah juga turut andil menjadi salah satu caregiver yang menghadirkan bentuk attachment yang memberi kenyamanan dan keamanan pada bayi," ujar Devi.

Devi melansir penelitian yang dilakukan Verschueren & Marcoen tahun 1999 menunjukkan bahwa anak dengan attachment ayah-anak yang secure menunjukkan masalah perilaku lebih sedikit dan kemampuan sosial yang lebih bagus dibandingkan yang attachment ayah-anaknya tidak secure.

"Sepengamatan saya, saat ini semakin banyak ayah yang menyadari bahwa tidak cukup hanya ibu saja yang memegang peran pengasuhan. Bahkan ada beberapa komunitas ayah yang menyadari betul peran mereka dalam membantu ibu yang baru melahirkan agar bisa memproduksi ASI optimal dengan dukungan moril sang ayah," ungkapnya kemudian.

Keterlibatan ayah, menurut Naomi, yaitu berinteraksi secara langsung dengan anak, secara fisik dan atau psikologis mudah diakses atau siap untuk anaknya, bertanggung jawab berkaitan dengan kesejahteraan anak dan pemberian kasih sayang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline