Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Mengapa Anak Perlu Belajar Meminta Maaf dan Memaafkan ?

Diperbarui: 17 Juli 2025   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (iStock)

Anak Perlu Belajar Meminta Maaf dan Memaafkan: Jalan Kecil Menuju Perdamaian Besar

Di tengah dunia yang semakin cepat, gaduh, dan penuh tekanan, kemampuan untuk berkata "Maafkan aku" dan "Aku memaafkanmu" sering terlupakan. Padahal, dua kalimat sederhana ini dapat meruntuhkan tembok permusuhan, membasuh luka batin, dan memperkuat jalinan kemanusiaan.

Ironisnya, justru dua hal ini, meminta maaf dan memaafkan, tak selalu diajarkan dengan serius kepada anak-anak. Padahal, inilah keterampilan sosial dan emosional yang paling penting, yang akan membentuk karakter anak sebagai manusia dewasa kelak. Sebab perdamaian tak lahir dari seminar atau deklarasi, tapi dari hati yang rela mengakui kesalahan dan hati yang sanggup memberi pengampunan.

Mengapa Anak Perlu Belajar Meminta Maaf?

Anak-anak sejak usia dini sudah mampu membedakan mana yang benar dan salah. Tapi keberanian mengakui kesalahan bukanlah sesuatu yang muncul alami. Ia harus dibentuk, diajarkan, dan dilatih.

Menurut Dr. Michele Borba, psikolog pendidikan asal Amerika Serikat:

"Saying 'I'm sorry' isn't just about manners, it's about moral courage and accountability."

Artinya, meminta maaf bukan soal sopan santun semata. Ini adalah latihan keberanian moral dan tanggung jawab pribadi. Anak yang dibiasakan minta maaf akan belajar bahwa:

Meminta Maaf Itu...

  • Tanda bahwa ia menyadari dampak tindakannya terhadap orang lain.
  • Latihan empati, karena anak harus menempatkan dirinya pada posisi orang yang disakiti.
  • Sarana introspeksi, bukan menyalahkan orang lain.
  • Bentuk kedewasaan dini, karena mampu mengakui kesalahan secara terbuka.

Ini penting, karena anak-anak yang tidak diajarkan minta maaf bisa tumbuh menjadi pribadi yang defensif, keras kepala, bahkan manipulatif. Mereka terbiasa menyembunyikan kesalahan atau menyalahkan orang lain.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Minta Maaf?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline