Lihat ke Halaman Asli

Prima Trisna Aji

Dosen Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang and S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Inovasi Dosen Unimus Semarang Raih Pendanaan Paten Nasional tahun 2025: Bukti Nyata Kekuatan Riset Muhammadiyah

Diperbarui: 11 Oktober 2025   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Unimus Semarang raih hibah Pendanaan Paten Tahun 2025/Foto: Dokpri

Semarang - Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali menorehkan tinta emas dalam dunia riset nasional. Salah satu dosennya berhasil menembus program Bantuan Biaya Pendaftaran Permohonan Paten dan Pemeriksaan Substantif Paten (PDPP) Gelombang II Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Program prestisius ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mendorong hilirisasi hasil riset kampus agar lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pengumuman resmi bernomor 0713/C4/AL.04/2025 tertanggal 1 Oktober 2025, karya inovatif dari dosen Unimus Semarang dinyatakan layak mendapatkan pendanaan setelah melalui proses seleksi ketat dengan ratusan proposal dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Keberhasilan ini merupakan buah kolaborasi antara Prima Trisna Aji, dosen Unimus Semarang, dan Dr. Amin Samiasih, dosen berpengalaman yang konsisten menorehkan prestasi dalam ajang pendanaan paten nasional. Tidak hanya itu, dosen Unimus Semarang lainnya, Mudyawati Komarasih, juga berhasil lolos pada program yang sama, memperkuat posisi Unimus Semarang sebagai kampus yang aktif melahirkan karya berdaya guna.

Pelatihan Penulisan Paten pada tahun 2025/Foto: Hibah Paten

"Kami bersyukur atas kepercayaan yang diberikan. Proses menuju tahap ini tidak mudah, tetapi berkat kerja sama tim dan bimbingan dari Dr. Amin Samiasih, riset kami bisa berkembang hingga tahap pengajuan paten," ujar Prima Trisna Aji penuh rasa syukur.

Sementara itu, Mudyawati Komarasih menekankan bahwa esensi utama dari riset yang dilakukan bukan sekadar pengakuan, melainkan manfaat nyata.

"Harapan kami, hasil penelitian ini tidak berhenti di lembar sertifikat paten, tetapi bisa diterapkan dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Ini adalah bentuk kecil kontribusi kami untuk negeri," ungkapnya.

Capaian ini menegaskan komitmen Unimus dalam membangun tradisi riset dan inovasi yang kuat. Kampus Muhammadiyah tersebut terus mendorong para dosennya untuk menghasilkan karya yang tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga memiliki daya guna praktis di lapangan.

Pengumuman hibah pendanaan Penulisan Paten Nasional tahun 2025/Foto: Redaksi

Dengan prestasi ini, Unimus kian menunjukkan diri sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang mampu bersaing secara nasional di bidang penelitian dan pengembangan teknologi. Kesuksesan para dosennya dalam menembus pendanaan paten nasional menjadi bukti sinergi antara dedikasi, kerja keras, dan sistem pembinaan riset yang kokoh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline