Lihat ke Halaman Asli

Riski Rosalie

Listen, Keep, Write it Down

Nasib Mahasiswa Part Time, Terancam Berhenti

Diperbarui: 1 September 2020   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.unsplash.com (Christian Erfurt)

Dampak besar yang pastinya cukup dirasakan dalam pandemi ini adalah persoalan pekerjaan. Banyak orang yang di-phk. Ada pula yang ditangguhkan dari pekerjaan. 

Di sini saya lebih fokus mau membahas kesusahan yang dialami oleh para mahasiswa yang mengambil pekerjaan part time.

Terlebih lagi mahasiswa yang melakukan pekerjaan part time untuk membiayai kuliahnya. 

Tidak semua mahasiswa biaya kuliahnya ditanggung oleh orang tuanya. Ada mahasiswa yang harus melakukan pekerjaan part time untuk membantu meringankan beban pengeluaran orang tua untuk kuliahnya, karena mereka berada pada kelas ekonomi yang pas-pasan. 

Bahkan ada mahasiswa yang menggenjot pekerjaan part time atau full time karena ia membiayai uang kuliahnya sendiri, serta untuk membayar cicilan uang kuliah ke kampus. 

Itu baru sekedar biaya kuliah. Belum lagi jika sudah membahas biaya tempat tinggal, transportasi, dan uang untuk makan, akan menjadi lebih berat lagi untuk dibayangkan. 

Dilema bagi para mahasiswa yang melakoni pekerjaan part time adalah diberhentikan dari tempat part time-nya.

Alhasil, banyak mahasiswa yang bingung harus melakukan apa untuk dapat membayar cicilan uang kuliahnya. 

Sementara kebijakan dari pemerintah terkait hal ini adalah mandat kepada PTN untuk meringankan pembayaran uang kuliah mahasiswa.

Tapi tidak semua PTN mengangguk pada kebijakan ini. Lagi, kebijakan tersebut bagi PTN. 

Lalu bagaimana dengan nasib mahasiswa PTS? Padahal kita tahu bahwa PTS menggenjot pendapatannya dari uang yang dibayarkan mahasiswanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline