Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Nyamuk-Nyamuk Nakal yang Menyukai Manusia

Diperbarui: 20 Oktober 2022   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyamuk sangat menyukai bau asam karboksilat atau bakteri yang menyertainya yang ada pada kulit kita. Photo: Reuters 

Ketertarikan  nyamuk lebih pada orang tertentu sudah lama menjadi misteri. Jadi tidak heran jika ada sekelompok orang yang berkumpul,  ada diantara mereka yang "lebih disukai" nyamuk dan mendapat gigitan yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang ada di sekitarnya.

Hasil studi terbaru berhasil mengungkap fakta bahwa orang orang tertentu memang ada yang memiliki daya tarik yang lebih bagi nyamuk dan hal ini sangat  terkait dengan mekanisme penciuman dan pendeteksian baru dan aroma  yang dimiliki oleh nyamuk.

Nyamuk ternyata lebih tertarik  pada orang orang yang menghasilkan bahan kimia tertentu pada kulitnya yang terikat dengan bau. Nyamuk lebih tertarik pada kadar asam tertentu yang tinggi yang ada pada kulit kita.

Setiap kulit manusia memiliki semacam molekul yang berminyak yang ada pada kulit yang berfungsi sebagai pelembab alami kulit.  Setiap orang memproduksi molekul berminyak ini dengan cara yang berbeda beda.

Nyamuk sangat menyukai bau asam karboksilat atau bakteri yang menyertainya.  Nyamuk A. aegypti ternyata telah berevolusi untuk menargetkan  manusia secara khusus  karena kita memiliki wadah air bersih di rumah yang merupakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi nyamuk. Dengan kondisi seperti ini,nyamuk  A. aegypti dapat  membedakan bau manusia dari bau binatang lain.

Asam karboksilat adalah senyawa yang dikeluarkan manusia  namun tidak dihasilkan oleh hewan. Nyamuk diduga menyukai asam karboksilat karena asam ini  merupakan indikator utama untuk menemukan dan menjadikan manusia sebagai targetnya.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Ilmiah bergengsi Journal of Cell ini  mengungkapkan bahwa kita tidak dapat menghilangkan asam ini karena upaya menghilangkannya akan mengganggu kesehatan kulit.

Hasil penelitian ini tentunya  membuka cakrawala baru upaya kita untuk mengusir nyamuk dengan cara memanipulasi bakteri yang ada dikulit kita agar bau yang dihasilkan yang menarik nyamuk dapat dimodifikasi sehingga nyamuk tidak tertarik.

Nyamuk  memiliki daya adaptasi yang tinggi akibat proses evolusi yang dalaminya sehingga sulit untuk dimanipulasi ketertarikannya pada manusia. Photo: James Gathany/Centers for Disease Control and Prevention via AP 

Sayangnya upaya manusia untuk menghindari gigitan nyamuk nyamuk nakal ini sudah dipastikan akan terkendala karena nyamuk   telah melalui proses evolusi ribuan tahun lamanya sehingga daya adaptasinya tehadap perubahan sangat tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline