Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Kontroversi Pemakaman Abe yang Membuat Jepang Terbelah

Diperbarui: 3 Oktober 2022   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemakaman kenegaraan Abe membuat Jepang terbelah. Photo: Issei Kato/Reuters 

Sejarah mencatat bahwa Pemakaman kenegaraan untuk Abe merupakan yang pertama bagi seorang mantan perdana menteri sejak mantan Perdana Menteri Shigeru Yoshida yang meninggal dunia pada 1967.

Masyarakat Jepang Terbelah

Tidak pelak lagi keputusan pemerintah Jepang untuk memberikan penghormatan berupa pemakaman kenegaraan kepada mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang paling lama memerintah yang terbunuh pada 8 Juli telah membuat Jepang terpecah.

Perdana Menteri Jepang Kishida membela pemakaman kenegaraan ini pantas diberikan kepada Abe karena selama 8 tahun menjabat Abe berperan besar dalam perpolitikan Jepang dan dianggap memiliki visi yang cemerlang untik pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Jepang dan dunia.

Bahkan dalam pidatonya Kishida menyebut bahwa Abe telah mempromosikan konsep Indo-Pacific yang bebas dan terbuka untuk menghalau dominasi dan kebangkitan Tiongkok.

Wakil Presiden Amerika menghadir upacara pemakaman Abe. Photo: ZUMA Press Wire/REX/Shutterstock 

Dalam acara pemakaman ini diperkirakan dihadiri 4.000 orang pelayat termasuk di dalamnya termasuk Perdana Menteri Australia Antony Albanese, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris.

Paket penghormatan upacara pemakaman ini termasuk 19 tembakan yang dilakukan oleh pasukan kemananan Jepang, lagu kebangsaan diperdengarkan dan tentara yang mengenakan seragam putih membawa abu Abe.

Warga Jepang memberikan penghormatan pada upacara pemakaman Abe. Photo: Issei Kato/ Reuters

Akie Abe istri Abe membawa abu Abe dalam upacara kenegaraan pemakaman Abe. Photo: Reuters 

Pro dan Kontra pemakaman Abe. Photo: Issei Kato/Reuters

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline