Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 10)

Diperbarui: 28 Januari 2021   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berfose setelah naik kereta api bawa tanah (dok pribadi)

Masih di New York

Seperti yang sudah pernah saya ceritakan ,tulisan tentang kisah perjalanan kami menjelajahi berbagai negara ditulis hanya berdasarkan daya ingat semata . Karena saya kehilangan buku Diari .Sehingga terkadang kisah perjalanan yang ditulis ada yang tidak runut .Tapi setidaknya niat hati untuk berbagi kisah hidup dapat tersampaikan.

Lanjutan Kisah 

Selain menggunakan bus hop on and off New York ,kami juga tidak melelahkan kesempatan untuk menikmati perjalanan dengan kereta api bawah tanah di New York.  Saya hanya berdua dengan suami ,karena ada waktu bebas dari tour .

Tujuan  kami naik kereta api yang menuju China Town . Di China Town kita bisa breakfast  dengan murah meriah yaitu dengan 5 dolar kita sudah dapat memilih makan pagi sesuai selera kita. Rasanya sulit dipercaya bahwa dengan 5 dolar bisa sarapan pagi di ibukota Amerika Serikat ini Di Australia minum secangkir kopi di Cafe harganya 7 dolar.

Kalau biasanya makan pagi di hotel atau di  restoran.paling murah untuk breakfast  20 dolar per orang. Kami memilih naik kereta api yang tiketnya hanya beberapa dolar dan bisa dipakai berkali kali dalam sehari.

berfoto dengan tour leader bus (dok pribadi)

Naik Taksi Ada  Tips

Setiap kali naik taksi, setelah bayar sesuai argo kita harus kasih tip pada sopir taksi .Kalau di Australia hal ini tidak pernah terjadi 

Berbelanja dipasar buah yang murah meriah (dok pribadi)

Pertama kami sampai dari Bandara ke Hotel naik taksi.Setelah tiba di Hotel kami membayar sesuai argo,tapi sopir menanya mana tip buat saya?Saya katakan sudah sesuai argo ,tapi  sopir menyatakan harus ada tip di Amerika. Saya baru tahu dan memberi tip pada sang sopir.Begitu juga bila makan di restoran ada aturan, selain dari membayar apa yang kita makan, harus ditambah dengan tips 

Seperti kata peribahasa:"Lain padang lain pula belalangnya. Lain lubuk lain ikannya " 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline