Lihat ke Halaman Asli

Masrokhin

Traveler yang meminati mazhab Geertzian

Idul Fitri dan Menenangkan Ego

Diperbarui: 28 Mei 2020   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hadirin jamaah sholat id rahimakumullah

Doa pertama wonten enjang meniko, mugio kito sedoyo, keluarga besar kito niki dipun paringi kesehatan jasmani rohani, kabeh sehat lahir bathin. Dan tansah caket kaliyan pitulunganipun gusti Allah. Bumi kita semoga normal kembali. Amin ya rabbal alamin.

Hadirin, jamaah sholat idul fitri rahimakumullah

Idul fitri pertama dirayakan pada tahun kedua hijrah. Idul fitri niki benar-benar hari raya. Kaum muslimin nembe mawon pindah saking Mekah yang jahiliyah, isine mangan, ngombe, mabuk, judi dan seterusnya, hijrah ke Yasrib, Madinah. Dereng mapan uripe, di tahun kedua hijriah niku malah turun ayat kutiba alaykumus shiyam, diutus poso wak wulan Romadlon. Tasih ditambah pada hari ketujuh belas wulan Romadlon niku, kafir Quraisy Mekah mendekati Madinah, memburu kanjeng nabi dan kaum muslimin. Diwajibkanlah mangkat perang. Panas, ngelak, luwe, padang pasir, poso dikongkon perang sisan.

Pasukan Muslim-Madinah dipimpin kanjeng Nabi ketemu pasukan kafir Mekah di daerah Badar, 130-an km saking Madinah.  Kinten-kinten sekitar Jombang Probolinggo tebihe. Ndilalah menang. Menange perang, disambung rampunge siyam Romadlon, dirayakanlah kemenangan niku dengan gegap gempita. Supadhos sedanten saget merayakan hari raya dengan sarapan pagi bareng-bareng, mereka ingkang anggadahi kelebihan diperintahkan untuk membantu yang berkesulitan. Kemudian, wonten syariat zakat fitrah niku. Kudu diberikan sebelum sholat id, supados saget damel sarapan.


Allahu akbar walillahil hamd

Ada kata-kata yang pas menggambarkan kemenangan ini, dan diriwayatkan berasal dari kanjeng nabi Muhammad. Rojana minal jihadil asghor ilal jihadil akbar (Kita barusan pulang dari jihad kecil menuju jihad besar). Meskipun riwayat ini dianggap dhoif, muatannya layak kita jadikan penyemangat. Seperti juga kata-kata presiden Soekarno perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri.


Allahu akbar walillahil hamd


Perjuangan kita menjelang Idul fitri kita kali ini, di tahun 2020, 1441 hijriah niki, dalam keadaan pandemi corona niki, agak lebih ringan dari perjuangan menjelang perayaan idul fitri pertama kala wau. Perjuangane bapak-ibu, liyane kudu mencukupi kebutuhan logistik, sandang pangan untuk keluarga, mboten leluasa jalan-jalan shoping, tiba-tiba secara pribadi para kepala keluarga, para bapak ibu, harus berperang melawan diri sendiri. Ditantang kudu ngimami sholat di dalam keluarga. Dipekso kudu ngajari putra putrine pelajaran sekolah wonten ndaleme piyambak mergo sekolahe libur. Ditagih kesabarane ningali sekaligus ngrencangi anak-anak ingkang hampir 24 jam wonten griyo. Dan seterusnya.

Kagem para bapak ibu ingkang sampun berjihad akbar, jamaah sekalian, sugeng riyadi, selamat idul fitri, jaalanallah wa iyyakum minal aidin wal faizin. 

Romadlon memang sudah pergi, tetapi kita berharap akan ketemu Romadlon lagi tahun depan dalam keadaan lebih baik, jembar rejekine, sehat wal afiyat kabeh jasmani rohanine. Amin ya robbal alamin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline