Lihat ke Halaman Asli

ROFI FASOLLINANDA

Pesantren ب (Baitul Ahad)

Bercermin pada Pecahnya Barseso Sang Ahli Ibadah

Diperbarui: 2 Agustus 2022   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru saja, kira-kira pukul 21.00 WIB. Saat berada diatas motor matic dijalan antara Cinere dan Parungbingung yang saat itu kondisinya macet karena terhalang mobil-mobil dump truck yang sedang beroprasi mengerjakan proyek jalan tol. 

Dalam getar motor yang berhenti menunggu giliran untuk lewati kemacetan. Terlihatlah pengedara motor yang berada disebelah depan yang mengenakan sebuah jaket sweeter berwarn hitam dan gambar dibagian punggunya. 

Gambar dan tulisan yang ada diarah depan itu seketika membuat imajinasi mengontruks segala yang ada dalam memori fikiran. Gambar dipunggung jaket itu sangat abstrak namun tulisannya bertuliskan "Barseso" yang tidak asing lagi dan sangat familiar terutama dikalangan santri.

Kata Barseso sekaligus mengingatkan pada salah satu sahabat Nabi yaitu Ibnu Abbas Radiyallahuanhu dan Imam Abu Laits As-Samarqandhi dalam kitab "Tanbihul Ghofiliin" (peringatan untuk orang-orang yang lalai). 

Secara singkat kisah Barseso adalah kisah tentang seseorang yang ahli ibadah namun berujung hayat dengan keburukan serta kesesatan. Barseso sudah berada dalam tempat peribadatannya kurang lebih tujuh puluh tahun hanya memfokuskannya untuk ibadah. 

Ketaatan Barseso kepada Tuhannya mengundang sekelompok setan berusaha keras untuk menghasutnya dalam perbuatan dosa-dosa besar. Sayang sekali dalam kisah itu Barseso tergoda. 

Singkatnya, diawali dosa besar dari rayuan sebuah khamar (minuman memabukan), kemudian memperkosa seorang wanita, lantas melakukan dosa besar pembunuhan, dan berujung pada keimanan Barseso yang runtuh. 

Kisah seorang ahli ibadah bernama Barseso ini sungguh nampak sekali hikmah-hikmah didalamnya. Seperti hikmah peringatan bahwa beribadah dengan kurangnya ilmu bisa berakibat fatal. 

Dari kisah ini banyak yang mengungkapkan:" satu ahli ilmu lebih utama dari seribu ahli ibadah."Hikmah lain lagi yaitu untuk tidak mengadopsi perilaku setan yang senang dalam menghasut. Tidak meminum khamar, berjinah, membunuh, serta meruntuhkan keimanan.

Membaca sebuah kisah memang mengasikan. Apalagi kisah itu memuat pesan-pesan baik guna menjalani kehidupan. Sebuah harapan bila usai membaca sebuah kisah seperti kisah Barseso ini bisa membayangkan untuk tidak menjadi pribadi seperti Barseso. 

Tidak menjadi pribadi yang memiliki sifat seperti setan yang selalu menghasut kepada keburukan. Namun, sama seperti saat membaca kisah Barseso kita tak jarang dalam realita kehidupan justru menilai orang-orang disekitar seperti sosok Barseso. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline