Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer Newbie "Butuh" Kompasianer Berkeyboard

Diperbarui: 9 Mei 2017   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : https://caramenerbitkanbukugratis.blogspot.co.id/2015/08/10-tips-mudah-jadi-penulis-profesional.html

Menulis adalah salah satu sarana bagi kita untuk mengaktualisasi diri, seperti di kompasiana ini.  Mengeluarkan pendapat di dunia digital tanpa mendengar kritik-kritik nyinyir akan karya yang kita buat. Dengan menulis kita membagikan ilmu dan cara pandang kita pribadi kepada dunia. Serta menunjukkan jati diri sebenarnya siapakah dirimu. Inti dari penciptaan tulisan yang baik adalah satu kata, yaitu “mau”. Dengan mau mencoba menulis apalagi dari awal pengalaman, kemudian merangkak menjadi penulis profesional dengan banjiran viewer di platform ini.

Semua penulis di Indonesia tidak semuanya langsung booming dengan karyanya, dan kemudian terkenal. Kompasianer yang gemar membaca pasti tau dengan Pramoedya Ananta Toer atau biasa kita kenal dengan nama Pram. Beliau adalah salah satu penulis legend asal Indonesia dan disinyalir belum ada tandingan yang mampu menggusur karya-karyanya. Beliau awalnya juga tidak langsung mashyur seperti sekarang ini. Bahkan gara-gara karir awal menulis beliau yang tidak terlalu sukses berdampak pada pernikahan pertamanya yang kandas karena mertuanya menilai beliau tidak bisa menghidupi putrinya lewat tulisan.

Bagaimana dengan kabar penulis Indonesia sekarang? Sudah ada berbagai platform sebagai sarana kita menulis dan bahkan ada iming-iming hadiahnya pula. Tidak seperti jaman orde baru dimana tulisan yang mengusik negara apalagi mengkritik pemerintah dilarang, sampai-sampai imbalan penjara dan hukuman mati pun menghantui. Di jaman sekarang dengan kebebasan pers, seluruh insan masyarakat di Indonesia berkesempatan untuk mencurahkan uneg-uneg berupa tulisan, salah satunya dengan memanfaatkan platform kompasiana ini.

Semua penulis baru, termasuk saya sendiri yang tergolong newbie dalam artian masih tahap awal untuk menjadi penulis. Menyuarakan pemikiran dalam bentuk tulisan dan kemudian oleh jutaan orang di seluruh Indonesia. Entah itu jelek atau bagus, seraya platform ini sebagai ajang pencarian bakat yang membeludak di layar kaca Indonesia dengan pembaca sebagai juri sekaligus audience. Namun jika kita sadari, ketika selesai show kontestan akan diberi masukan ataupun kritikan dari para juri sebagai apresiasi atas penampilannya barusan. Dengan adanya masukan dan kritikan tadi, sangat berguna bagi kontestan sebagai batu loncatannya menitih karir kedepan.

Lalu bagaimana di ranah kompasiana sendiri?

Saya tergolong penulis baru di sini dan belum genap 5 bulan bergabung. Di satu sisi saya sangat senang dengan adanya platform seperti kompasiana ini manusia Indonesia dari kalangan manapun bisa bersuara dan berkarya lewat tulisan. Dari sini juga pemerintah mendapat jembatan bagaimana mengetahui uneg-uneg masyarakat di samping sosial media yang sudah dihantui kabar-kabar hoax. Namun di satu sisi saya amat bersedih, karena dari sekian tulisan yang saya upload masih minim komentar/masukan. Kita kesampingkan bagus tidaknya tulisan yang dibuat, namun setidaknya ada satu dua orang yang membaca dan setidaknya meninggalkan komentar atau mungkin memberikan reaksi di akhir artikel. Kami para pemula sangat membutuhkan partisipasi pembaca untuk meningkatkan skill tulisan kami. Bagi anda kompasianer tipikal silent rider mungkin sudah menjadi kebiasaan. Namun prinsip diam yang anda pegang, seraya membunuh para pemula seperti saya untuk berkembang.

Menanti masukan dan kritikan yang terbilang langkah pada tulisan para pemula, malah komentar tentang broadcast (maaf) produk obat pembesar Mr. P atau yang semacam. Di mana selain komentar OOT (out of topic), komentar yang hanya nongol sebiji di beberapa artikel saya menambah kesan risih dan malu. Apalagi kalau artikel saya dibaca dosen, teman atau bahkan anggota keluarga saya sendiri. 

sumber gambar : https://bocahrimba.wordpress.com/2012/03/09/128/

Saya bahkan sempat berpikir apakah para reader di sini tidak mempunya keyboard di perangkatnya sehingga tidak bisa meninggalkan jejak di kolom komentar. Para kompasianer newbie seperti saya ini , membutuhkan kompasianer peduli dan berkeyboard, bukan malah kompasianer yang manjajakan (maaf) obat pembesar Mr. P.

Mari menjadi kompasianer yang ikut andil dalam perkembangan artikel kompasianer lain. Bukan hanya kompasianer newbie, melainkan semuanya membutuhkan masukan dan kritik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline