Lihat ke Halaman Asli

Welcome, Pendatang (BARU) JKT

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jakarta, Ibu kota Negara Republik Indonesia adalah salah 1 pusat uang di Indonesia. Semua ada di Jakarta, mau berbelanja murah? Tinggal datang ke Tanah Abang, ataupun Mangga Dua, Mau berbelanja mahal? Silahkan datang ke Senayan, Pondok Indah. Mau lihat ‘pemandangan’ unik ? silahkan datang ke Ciliwung, disana banyak rumah – rumah liar yang notabene membangun rumah di dekat bantaran kali adalah sulit hukumnya, tapi itu tidak berlaku , karena tahu sendiri, harga tanah di Jakarta itu mahal.

Namun hal itu, tidak membuat orang kapok untuk datang ke Jakarta. Alih-alih di Jakarta bisa mendapatkan banyak uang, walau bekerja sebagai pengemis sekalipun, menurut salah satu media cetak, penghasilan pengemis itu cukup besar, dan pengemis dijadikan sebagai Pekerjaan, sumber nafkah. Memang di Jakarta, pusatnya rupiah, ASALKAN kita kreatif, pintar, dan mempunyai keahlian. Datang ke Jakarta dengan modal nekat hanya akan membuat susah, sedikit yang berhasil. Kenekatan terkadang membuat daya pikir, adrenalin kita terpacu sehingga ide – ide kreatif dan GILA pun muncul, dan tak jarang ide-ide itu dapat menghasilkan uang.

Dariapada datang ke Jakarta, mendingan datang ke daerah lain, disana masih membutuhkan tenaga kerja, dan kegiatan perekonomiannya tidak kalah dibanding Jakarta, misalnya saja datang ke Solo, atau daerah-daerah di Pulau Kalimantan itu. Jangan ke Jakarta deh, Jakarta itu sudah Overload. Kasihan petugas polisi, petugas administrasi mengurusi pendatang baru karena dengan yang lama saja masih belum selesai urusannya, masak mau ditambahi?? Apa Kata Ali Sadikin?

Sebelum datang ke Jakarta, yuk pikirin dulu tentang Living Cost, Mau tinggal dimana? Sudah kuat mentalkah dengan kemacetan Jakarta? Sudah siapkah tubuh dengan polusi – polusi udara? Sudah siapakah mengungsi bila banjir? Kita mau apa di Jakarta? Apa kelebihan di Jakarta? Bagaimana kita mencari uang di Jakarta, mau yang haram atau halal? Dan masih banyak lagi lainnya. Kalau tetap nekat, saya hanya bisa berucap, “Welcome in Jakarta, wahaiTeman – Teman Baru.”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline