Indonesia dikaruniai dengan sumber daya alam yang melimpah. Kekayaan alam Indonesia seakan tidak ada habisnya baik yang di atas permukaan bumi, maupun yang di dalam permukaan bumi. Akan tetapi tidak semua kekayaan alam bersifat abadi atau selamanya, sumber daya yang kini menjadi sektor andalan di Indonesia adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, seperti halnya sektor energi, pertambangan dan migas.
Untuk mengantisipasi habisnya sumber daya alam di sektor andalan tersebut, pihak terakit utamanya negara harus segera melakukan upaya-upaya strategis, seperti mengurangi ketergantungan sektor andalan tersebut, dan mengalihkannya pada pengembangan sektor-sektor baru yang lebih sustainable atau berkenlanjutan. Antisipasi ini memang harus dilakukan jauh-jauh hari, mengingat mengembangkan dan membangun sektor andalan baru memerlukan waktu yang tidak sebentar. Antisipasi ini yang nampaknya sedang diupayakan oleh pemerintah Kabupaten Berau.
Sudah menjadi pengetahuan publik bila pertambangan adalah sektor andalan dari Kabupaten Berau, mengingat pendapat asli daerah Berau sebagian besar berasal dari sektor ini. Namun demikian, sudah disinggung di awal bila sektor pertambangan adalah sektor yang tidak berkelanjutan karena sifat sumber dayanya yang dapat habis.
Langkah antisipasi yang dilakukan oleh Bupati Berau, H. Muharram ialah dengan mengembangkan sektor pariwisata. Langkah ini bukan langkah yang salah mengingat potensi pariwisata di Berau memang besar. Mulai dari pariwisata alam bahari di Kepulauan Derawan hingga wisata tradisi budaya di Kampung Merasa. Besarnya potensi tersebut memang harus segera dilakukan sejak dini, mengingat membangun citra pariwisata dan berbagai fasilitas penunjangnya juga membutuhkan waktu. Harapannya ke depan tentu saja Kabupaten Berau mampu mengalihkan sektor andalannya dari yang tidak berkelanjutan seperti pertambangan menjadi yang berkelanjutan yakni pariwisata.