Sudah cukup lama pembangunan pedesaan di Indonesia dipandang sebelah mata. Pembangunan selama ini selalu berorientasi pada pembangunan di Kota, akibatnya desa seringkali tertinggal atau lebih tepatnya ditinggalkan.
Hal ini menyebabkan ketimpangan antara desa dengan kota, ketimpangan ini menjadikan banyak warga desa yang bekerja di kota, sedangkan tenaga kerja di desa semakin lama semakin berkurang.
Namun, akhir-akhir ini pemerintah pusat sedang menggalakan pembangunan yang desasentris, alias membangun dari pinggiran, di tempat yang biasanya pembangunan diabaikan.
Hal yang sama juga tengah dilakukan oleh Kabupaten Berau di Kalimantan Timur. Salah satu program unggulan Buapti Berau, H. Muharram ialah menggerakan kembali ekonomi desa.
Sudah menjadi pengetahuan publik warga Berau bila Bupati Muharram memang memiliki keberpihakan terhadap perkembangan eknomi desa. Berbagai program dan insentif diluncurkan, salah satunya lewat ADK atau alokasi dan kampung, ADK adalah inovasi dari Bupati Berau sebagai tambahan dari Dana Desa yang diberikan oleh pusat.
Selain lewat ADK, keberpihakan Bupati Berau H. Muharram dapat terlihat ketika dirinya menghadiri tradisi adat Pesta Budaya Meja Panjang di Kampung Merasa, Berau. Tradisi ini adalah tradisi turun-menurun yang dihelat oleh warga Dayak.
Bupati Berau mendorong agar tradisi ini dapat terus dipertahankan, dan juga dikembangkan menjadi pariwsata, menurutnya pariwisata tradisi adat Pesta Budaya Meja Panjang akan memiliki potensi yang luar biasa besar.
Sebagai penutup sambutan, Bupati Berau H. Muharram menekankan kembali tentang pentingnya membangun kampung, dirinya puun berjanji akan meningkatkan kembali pembangunan di kampung diantaranya lewat pembangunan jaringan jalan, jaringan internet dan sarana prasarana lain yang dapat mengembangkan Kampung Merasa menjadi Kampung Wisata.