Lihat ke Halaman Asli

#KalahkanJarak dengan Always On Saat Pandemi

Diperbarui: 11 Juli 2020   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto:Creative Market/Pinterest)

Kemunculan virus baru dalam beberapa waktu yang lalu membuat gempar masyarakat di seluruh dunia. Virus yang dapat menular melalui droplets atau air liur ini adalah Novel Coronavirus atau masyarakat di Indonesia kerap menyebutnya dengan Virus Corona. Virus ini muncul pertama kali di Wuhan China dan saat ini sudah menyebar ke berbagai negara di dunia. Peningkatan sebaran kasus baru yang signifikan di setiap harinya membuat WHO resmi menyatakan bahwa Corona Virus sebagai pandemi.

Beberapa negara di dunia telah melakukan berbagai upaya untuk menekan pertumbuhan virus ini. Di Indonesia sendiri, pemerintah menetapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Pemerintah Indonesia menganjurkan agar masyarakat melakukan social distancing. Meskipun saat ini Indonesia memasuki era new normal, tetapi masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. Dalam era new normal ini masih akan ada pembatasan dalam setiap aktivitas.

Banyak kebiasaan baru dan hal baru yang terjadi saat pandemi ini berlangsung. Dunia Pendidikan di Indonesia sampai saat ini belum bisa kembali seperti sediakala. Pembelajaran di kampus atau di sekolah di hentikan sementara dan diganti dengan pembelajaran daring. Perubahan yang terjadi ini membuat tatanan baru.

Bagi pelajar, pembelajaran yang dilakukan dengan daring ini menjadikan internet lsebagai kebutuhan primer mereka. Kebiasaan baru menuntut untuk menyediakan kenyamanan berada disekelilingnya. Mulai dari tempat yang nyaman hingga akses internet tanpa kendala. Namun, permasalahan konektivitas yang buruk masih menjadi topik di berbagai penjuru daerah di Indonesia.

(Foto:Creative Market/Pinterest)

Bagi seorang mahasiswa seperti saya, kenyamanan saat belajar adalah hal yang sangat penting. Guna tersampaikannya materi dengan baik. Saat ini pembelajaran daring dapat dilakukan dengan berbagai aplikasi yang tersedia dengan banyak variasi yang disuguhkan. Variasi yang di hadirkan ini menjadi terobosan untuk meningkatkan daya tarik belajar. Tetapi, tersedianya berbagai macam variasi ini tidak akan ada artinya jika tidak ada konektivitas internet yang tersambung. Apalagi di desa, tidak semua provider memiliki jaringan yang bagus dan kuat. Gak banget kan, pas lagi belajar serius tiba-tiba jaringan hilang atau terputus, pasti konsentrasi auto buyar.

Beruntungnya, adanya Tri di tengah-tengah masyarakat ini memudahkan segala urusan yang ada. Jaringan yang luas menjangkau 200 juta penduduk Indonesia tentu saja mencakup pelosok negeri di tanah air termasuk desa saya. Jaringan yang kuat membuat terciptanya produktifitas dan kreatifitas tak terbatas bagi putra-putri penerus bangsa, apalagi dalam kondisi seperti ini.

Hadirnya Tri di Indonesia sudah ada sejak tahun 2007, sebagian besar pelanggannya adalah anak muda seperti saya. Jaringan 3 Indonesia tersedia mulai dari 2G, 3G / WCDMA dan 4G LTE. Bahkan, saat ini telah hadir jaringan baru Tri sebagai terobosan untuk mendukung berbagai aktivitas dengan kemudahan menggunakan jaringan 4.5G yang sudah tersedia sebanyak 7.400 desa dan kelurahan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali, dan Lombok. Berbagai produk pun tersedia untuk always on dan tetap produktif, apa saja produknya? Cek di www.tri.co.id ya!

(Foto:Freepik/Pinterest)

Saat pandemi seperti ini dan mulai memasuki era new normal, tetap terhubung dengan kerabat dekat maupun jauh menjadi hal yang sangat penting. Kebiasaan kerap bertemu dengan keluarga, teman kuliah maupun sahabat sekarang terhalang oleh adanya social distancing. Namun, masih banyak cara untuk #KalahkanJarak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline