Saat ini, perkembangan kasus baru pandemi Covid-19 per 24 juni 2022 di Indonesia telah mencapai 2.069 orang, dengan rata-rata perkembangan 1.607 orang. Gejala klinis penyakit ini bervariasi. Orang yang terinfeksi bisa saja mengalami keadaan tanpa gejala hingga mengalami sindrom gangguan pernafasan akut dan kegagalan fungsi organ yang berakibat fatal. Gejala yang muncul ketika terinfeksi penyakit ini umumnya seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan sesak nafas. Hal inilah yang menyebabkan penyakit ini susah untuk dibedakan dengan penyakit infeksi saluran pernafasan lainnya. Pada beberapa pasien penyakit ini dapat berkembang menjadi pneumonia, kegagalan pernapasan, dan kematian.
Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah sudah berkoordinasi untuk melaksanakan berbagai upaya pencegahan Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah ini diantaranya dengan adanya penerapan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Upaya edukasi masyarakat tentang protokol kesehatan juga pola hidup bersih dan sehat juga sudah masif dilakukan baik melalui media sosial, iklan televisi, dan sebagainya. Namun dalam pelaksanaannya, terutama di desa-desa penerapan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat ini kurang maksimal. Berdasarkan hasil pengamatan, masih banyak warga yang kurang menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat ini.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan adanya upaya edukasi bagi masyarakat desa sebagai upaya pencegahan Covid-19. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat desa adalah dengan menggunakan media poster.
Poster merupakan sebuah media yang dapat menarik perhatian dan minat seseorang dan tidak menghabiskan banyak biaya produksi. Disamping itu poster juga dapat memfasilitasi penyampaian ide yang lebih cepat dan efisien. Perancangan poster sebagai media edukasi masyarakat dengan penggunaan bahasa yang tepat dapat menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat dan tepat sasaran.
Penggunaan poster ini sebagai media dalam mengedukasi masyarakat tentunya harus dibarengi dengan kerjasama dari berbagai pihak, misalnya dari perangkat desa untuk menerapkan peraturan tentang kewajiban mematuhi protokol kesehatan di tempat-tempat fasilitas umum desa seperti balai desa, masjid, polindes, dan sebagainya. Optimalisasi kerjasama dari beberapa pihak juga sangat diharapkan dalam kegiatan edukasi masyarakat seperti kerjasama nakes dan tokoh masyarakat juga peran dari masyarakat sekitar untuk secara sadar menerapkan dan saling mengingatkan tentang pentingnya protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat ini demi keberhasilan upaya pencegahan Covid-19 di masyarakat.