Lihat ke Halaman Asli

Antonius Eko Harsiyanto

suka nonton dan dengar musik

Belajar Sejarah dari Rush

Diperbarui: 21 November 2019   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rush (foto: cmw.net)

Apa syarat sebuah lagu bisa dibilang bagus? Masing-masing orang tentu punya pendapat yang berbeda-beda. Kalau menurut saya, lagu itu harus punya lirik yang bikin pendengarnya jadi tambah pintar. 

Misalnya, lagu yang liriknya bercerita soal sejarah, jadi setelah dengar lagunya kita jadi ingin mencari tahu lebih jauh tentang peristiwa yang coba diungkap di lagu itu.

Salah satu band yang sering membuat lagu-lagu seperti itu adalah Rush. Satu lagunya yang paling jelas bercerita soal sejarah adalah 'Manhattan Project' yang ada di album 'Power Windows'. 

Neil Peart banyak membaca buku untuk memahami apa itu Proyek Manhattan sebelum menulis liriknya.

Manhattan adalah kode proyek pembuatan bom atom atas seizin Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Rossevelt. Pemerintah AS mengumpulkan orang-orang terbaik di bidang fisika, kimia dan matematika.

Salah satunya J Robert Oppenheimer, untuk mengerjarkan proyek ini di laboratorium yang ada di Los Alamos, New Mexico (they gathered from across the land, to work in secrecy of the desert land, all the brightest boys...)

Diceritakan juga pesawat pembom yang diberi nama Enola Gay menjatuhkan bom di atas Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan mengubah jalannya sejarah. (the pilot of Enola Gay flying out of the shock wave on that August day....and the course of history would be changed for evermore)

Lagu lain yang juga bercerita seputar PD II adalah 'Red Sector A'. Lagu di album 'Grace Under Pressure' ini bercerita soal nasib tahanan di kamp konsentrasi Jerman.

lagu ini menggambarkan ketakutan yang dirasakan seorang tahanan yang setiap hari mendengar suara tembakan dan menyaksikan tahanan lain menemui ajal. saat mendengar tembakan dari luar gerbang penjara, dia ragu apakah suara itu dari tentara yang akan membebaskan mereka atau ada lagi tahanan yang dieksekusi. meski demikian dia tak pernah kehilangan harapan.

Hoping that the horror will recede
Hoping that tomorrow we'll all be freed. For my father and my brother, it's too late
But I must help my mother stand up straight

Lagu ini punya kaitan dengan apa yang dialami orangtua Geddy Lee, sang pemain bas. Di film documenter 'Rush: Beyond the Lighted Stage' yang disutradarai Sam Dunn, disinggung sedikit soal orangtua Geddy Lee yang selamat dari kamp tahanan Nazi Jerman.

Keduanya adalah Yahudi Polandia yang pernah mendekam di beberapa kamp konsentrasi. Ibu Geddy dibebaskan dari penjara Bergen-Belsen pada April 1945. Sementara ayahnya keluar dari kamp konsentrasi Dachau beberapa minggu kemudian. Keduanya kemudian pindah ke Kanada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline