Lihat ke Halaman Asli

Risma Anggraeni

Mahasiswa universitas pendidikan indonesia KKN

PENERAPAN PENDIDIKAN AKHLAQ ANAK PADA MASA PANDEMI

Diperbarui: 10 Agustus 2021   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tips-Tips Menerapkan Pendidikan Akhlaq Di Masa Pandemi Covid-19

 

Covid-19 merupakan wabah virus yang sangat luar biasa mempengaruhi aktivitas manusia. Bagaimana tidak, seluruh kegiatan dan aktivitas yang melibatkan dan mengumpulkan orang banyak ditunda oleh pemerintah, bahkan dilarang. Begitu juga peran lembaga pendidikan, seluruh aktivitas proses pembelajaran dihentikan untuk sementara waktu guna mencegah semakin merebaknya wabah covid-19. 

Pendidikan Akhlak merupakan salah satu dari ajaran Islam yang harus dimiliki oleh setiap individu muslim dalam menunaikan kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, akhlak menjadi sangat penting artinya bagi manusia dalam hubungannya dengan sang Khaliq dan dengan sesama manusia. Akhlak agar mempengaruhi kualitas kepribadian seseorang yang menyatukan pola berpikir, bersikap, berbuat, minat falsafah hidup dan keberagamannya. Suryadarma & Haq, 2015) menyebutkan bahwa, akhlak merupakan situasi batiniah manusia memproyeksikan dirinya kedalamperbuatan-perbuatan lahiriyah yang akan tampak sebagai wujud nyata dari hasil perbuatan baik atau burukmenurut Allah SWT dan manusia. Kesempurnaan kepribadian seseorang akan sangat dipengaruhi olehintensitas akhlaknya.

Maka dari itu membentuk akhlak seorang anak sangatlah dianjurkan sesuai dengan syariat agama. Berikut kiat-kiat terbaik untuk memperkuat fitrah dan adab anak.

1.Berikan Teladan Yang Baik Dari Orang Tua. 

Orang tua akan menjadi contoh utama yang anak-anak temui setiap hari. Setelah itu, barulah guru dan teman sepermainan yang akan menjadi contoh lainnya. Perlu diingat, orang tua dan pendidik akan diminta pertanggung jawabannya oleh Allah SWT terkait mendidik anak. Maka dari itu, usahakan untuk selalu mengajarkan hal-hal baik yang tidak menyimpang dari agama Allah. “Setiap anak terlahir sesuai fitrah, kemudian orang tuanya membuatnya menjadi orang Yahudi, Nasrani, dan Majusi,” kata yang disebutkan Suyuthi dalam al-Jami’ ash-Shaghir. Contoh mengajak untuk menunaikan sallat atau memberi contoh sallat yang benar kepada anak.

2. Memberikan Penilaian Terhadap Apa Yang Anak Lakukan

Tujuannya untuk menyadarkan anak mengenai perasaan. Misalnya, jika dia bertengkar dengan saudaranya, orang tua wajib memberi tahu bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang keliru. Dari sanalah anak bisa memahami mana yang baik dan yang buruk untuk dia lakukan. Demikian pula ketika mereka melakukan sesuatu yang baik dan posiitf, orang tua bisa memberikannya penghargaan dan pujian agar mereka bangga terhadap dirinya ketika melakukan kebaikan.

3.Tanamkan Nilai-Nilai Kebaikan Di Tengah Keluarga.

Seperti yang kita pahami, keluarga merupakan fondasi nomor satu untuk membentuk akhlak. Oleh sebab itu, orang tua harus memberikan pemahaman kepada sang anak untuk berlaku jujur, amanat, menepati janji, lemah lembut, dan sopan santun. Dalam hal ini, orang tua bisa memberikan teladan yang baik untuk mereka. Selain itu, arahkan mereka untuk membaca buku kisah-kisah teladan Nabi maupun kehidupan sahabat. Tentunya dengan begitu diharapkan mereka bisa memetik pelajaran dari buku yang dibacanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline